Fertilitas memang menjadi masalah utama dalam kependudukan, maka dari itu program KB merupakan salah satu solusi dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk. Kota Denpasar memiliki jumlah PUS yang tergolong tinggi namun pada presentase KB aktif Kota Denpasar berada pada golongan presentase KB aktif terendah di bandingkan dengan Kabupaten lainnya. Pada penelitian ini lama penggunaan alat kontrasepsi pada PUS dengan determinan berupa faktor sosial seperti aksesibilitas informasi pelayanan KB, persepsi efek samping KB, dukungan keluarga, dan tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor sosial seperti aksesibilitas informasi pelayanan KB, persepsi efek samping KB, dukungan keluarga, dan tingkat pendidikan terhadap lama penggunaan alat kontrasepsi pada PUS di Kota Denpasar, baik secara simultan dan parsial. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif bersifat asosiatif. Lokasi penelitian terletak di Kota Denpasar. Sumber data yang di gunakan adalah data primer. Populasi dari penelitian ini adalah 45.337 peserta KB aktif di Kota Denpasar dengan rumus Slovin di dapat sampel 100 orang responden yang di peroleh dari penyebaran kuesioner. Penentuan sampel ditentukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu analsis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel aksesibiltas informasi pelayanan KB, persepsi efek samping KB, dukungan keluarga dan tingkat pendidikan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap lama penggunaan alat kontrasepsi di Kota Denpasar. Secara parsial variabel aksesibiltas informasi pelayanan KB, dukungan keluarga dan tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifkan, sedangkan persepsi efek samping KB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap lama penggunaan alat kontrasepsi di Kota Denpasar.
Copyrights © 2024