Rendahnya kemampuan Koneksi matematis siswa perlu diatasi dengan menerapkan pembelajaran yang tepat karena berkaitan dengan kemampuan siswa mengaitkan konsep matematika dengan konsep lain atau dengan kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian dilakukan di SMK N 6 Medan dengan subjek penelitian siswa kelas XI OTKP 2 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa dengan model PBL dapat meningkat. Dimana pada tes kemampuan awal siswa kemampuan koneksi matematis yang dimiliki siswa masih tergolong rendah yaitu 42,28%. Dan pada siklus I setelah dilakukan penerapan model PBL kemampuan siswa jadi meningkat ke dalam kategori sedang yaitu 72,26%, karna siklus I belum mencapai target keberhasilan dengan demikian dilanjutkan pada siklus II. Hasil tes pada siklus II didapatkan 88,25% yang masuk dalam kategori tinggi, dengan demikian pada siklus II sudah mencapai target keberhasilan maka penelitian dilakukan sampai siklus II saja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi fungsi komposisi dan invers di SMK N 6 Medan.
Copyrights © 2024