Latar Belakang: Penggunaan zat pengharum atau aroma esensial (valotif) yang diekstraksi dari tumbuhan digunakan untuk memberikan mood dan kesehatan secara keseluruhan penggunaannya dengan dihirup atau dipakai pemijatan. Penggunaan terapi komplementer relatif mudah, relatif murah, efektif mengurangi post operative nausea and vomiting, menarik dan dapat diterima oleh pasien. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Aromaterapi Pappermint dan Ginger Terhadap Pencegahan Post Operative Nausea Vomiting Pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di RSUD Wates. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk quasi eksperimental, jenis penelitian menggunakan non equivalent pre test and post test design with control group. Sampel penelitian ini pasien pasca spinal anestesi di RSUD Wates yang berjumlah 30 responden. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji wilcoxon signed rank test. Hasil: Hasil uji statistik yang digunakan uji wilcoxon signed rank test didapatkan adanya Pengaruh antara dua variable dengan nilai signifikan 0,001 (p-value < 0,05). Dari 30 responden diperoleh mayoritas responden merasa mual saja yaitu 10 responden (66.7 %) dan sesudah diberikan aromaterapi terdapat mayoritas responden tidak merasa mual dan muntah yaitu 15 responden (100%). Sedangkan kelompok kontrol didapatkan mayoritas responden merasa mual saja sebanyak 8 responden (53.3 %). Dan pada kelompok kontrol didapatkan mayoritas responden mengalami retching yaitu 2 responden (13.3%). Simpulan : Adanya Pengaruh Aromaterapi Pappermint dan Ginger Terhadap Pencegahan Post Operative Nausea Vomiting Pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di RSUD Wates. Saran : Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian seperti evaluasi aromaterapi terhadap pencegahan insomnia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Copyrights © 2024