Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh retensi dan status karyawan terhadap niat untuk berpindah kerja (Turnover Intention) di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji dan terbukti valid serta reliabel, berdasarkan nilai Pearson Correlation dan Cronbach's Alpha yang memenuhi kriteria standar. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara retensi karyawan dan Turnover Intention, di mana karyawan dengan tingkat retensi yang lebih tinggi cenderung memiliki niat yang lebih rendah untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Demikian pula, status karyawan memiliki pengaruh signifikan terhadap Turnover Intention; karyawan dengan status yang lebih jelas dan stabil menunjukkan kecenderungan yang lebih rendah untuk berpindah kerja. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa variabel retensi dan status karyawan secara bersama-sama mempengaruhi Turnover Intention, yang diperkuat dengan hasil uji F. Kombinasi kedua variabel ini dapat menjelaskan 39,9% variasi dalam Turnover Intention, menunjukkan bahwa meskipun faktor retensi dan status karyawan berperan penting, ada faktor-faktor lain yang juga memengaruhi keputusan karyawan untuk bertahan atau meninggalkan pekerjaan mereka. Implikasi manajerial dari temuan ini menekankan pentingnya pengembangan strategi retensi yang efektif, termasuk penciptaan lingkungan kerja yang kondusif dan peluang pengembangan karier yang jelas. Selain itu, kejelasan status karyawan dan implementasi kebijakan yang inklusif dapat meningkatkan stabilitas dan kepuasan kerja, sehingga mengurangi Turnover Intention. Dengan memperhatikan temuan ini, organisasi dapat merancang kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan loyalitas karyawan dan mengurangi tingkat pergantian karyawan yang dapat merugikan operasional dan layanan organisasi.
Copyrights © 2024