<![CDATA[Siswa sebagai objek pembelajaran memiliki kompleksivitas yang membutuhkan seperangkat pengetahuan yang mumpuni guna mengerahkan segenap kemampuan dan potensi yang ada dalam diri siswa. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir setiap hambatan yang akan dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berkaitan dengan prosesi penyelenggaraan jenazah. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan teknik model Miles dan Huberman. Teknik keabsahan datanya menggunakan Perpanjang Keikutsertaan, Ketekunan/ Keajegan Pengamatan dan Triangulasi (Triangulasi sumber, Triangulasi teknik dan Triangulasi waktu). Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar PAI dan Budi Pekerti di SMA Islam Al-Azhar NW Kayangan adalah sebagai motivator yang bisa memotivasi dikala peserta didiknya itu mengalami kesulitan dalam belajar. Selain menjadi motivator guru juga berperan sebagai pembimbing yang bisa membimbingnya ketika peserta didik berbuat salah dan melanggar aturan agama. Di sini peran guru juga sebagai evaluator yaitu menilai peserta didiknya sampai dimana peserta didik itu memahami pelajaran yang telah guru sampaikan. Guru juga berperan sebagai model karena itu guru harus mempunyai sikap yang baik dan bisa dicontoh oleh peserta didiknya dan bernuansa islami dan 2) Kesulitan belajar dalam bidang studi PAI dan Budi Pekerti yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan penghambat kegiatan belajar, terdapat dua faktor penyebab kesulitan pendidikan agama Islam yaitu faktor dari dalam diri peserta didik (intern) dan faktor dari luar diri peserta didik (ekstern). intern yaitu faktor yang muncul dari dalam peserta didik meliputi peserta didik kurang mampu memahami keterangan yang diberikan dari guru agama, kurangnya motivasi diri untuk belajar serta peserta didik tidak dapat menerapkan materi agama yang diterima di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Faktor penghambat dari faktor ekstern yaitu kurangnya kerjasama antara guru dan orang tua peserta didik serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.]]>
Copyrights © 2024
