Bahasa merupakan alat komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan makna. Sehingga diperlukan adanya interaksi antara penutur dan lawan tutur. Adapun tindak tutur tersebut dapat berbentuk lokusi,i lokusi dan perlokusi. Dalam penelitian ini berfokus pada analisis perlokusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi perlokusi dan pemahaman makna tindak tutur bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa tindak tutur tokoh Arissa yang merupakan penyandang tunarungu dan tunawicara berupa gestur maupun bahasa isyarat. Data dikumpulkan dengan metode simak catat. Analisis data melalui tahapan reduksi data,  penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini ditemukan 24 bahasa isyarat yang mengandung perlokusi. Dalam bentuk perlokusi nonverbal tokoh Arissa yang merupakan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara. Dari setiap perlokusi tersebut memiliki pemahaman makna yang beragam terdiri dari 10 makna yaitu makna, menolak, mengungkapkan terima kasih, menyukai, mengajak, menjelaskan, menanyakan, meminta,  kebingungan/kecemasan/kekhawatiran,  melawan serta memberi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024