Penggunaan formaldehida dalam pengawetan ikan asin masih marak dilakukan di Indonesia. Formaldehida atau yang lebih dikenal dengan nama formalin merupakan zat berbahaya apabila dikonsumsi oleh tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan formalin dan karakteristik pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur. Ikan asin Kakatua yang beredar di Pasar Bertais diuji kandungan formalinnya menggunakan tes kit formalin dan spektrofotometer. Karakteristik pedagang ikan asin Kakatua diperoleh melalui kuesioner. Data hasil penelitian diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ikan asin Kakatua yang beredar di pasar Bertais mayoritas positif mengandung formalin dengan kisaran mulai dari 2,71 – 25,44 ppm. Kandungan formalin ikan asin Kakatua di Pasar Bertais melebihi ambang batas aman yang telah ditetapkan American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH). Karakteristik pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais mayoritas berumur 41-50 tahun dan tidak tamat SD. Pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50% dan perempuan 50%. Mayoritas pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais tidak mengetahui bahaya formalin bagi kesehatan dan tidak mengetahui ciri-ciri ikan asin berformalin, oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi dan pengawasan dari dinas terkait.
Copyrights © 2024