Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KARAKTERISASI EKSTRAK KASAR POLIFENOLOKSIDASE DARI UDANG VANAME medal lintas perceka; tati - nurhayati; mala - nurilmala
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2323.618 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v17i2.8129

Abstract

Polifenoloksidase (PPO) merupakan enzim yang bertanggung jawab terhadap proses diskolorasi yang disebut melanosis. Blackspot atau melanosis merupakan proses penurunan mutu yang terjadi pada udang selama penanganan dan penyimpanan postmortem. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas enzim PPO udang vaname dan mengkarakterisasi enzim yang meliputi suhu, pH, konsentrasi substrat optimum serta kinetika enzim. Enzim PPO telah berhasil diisolasi dari karapas udang vaname dengan ekstraksi buffer fosfat (1:3). Enzim ini dikarakterisasi menggunakan L-DOPA sebagai substrat spesifiknya. Ekstrak kasar PPO memiliki aktivitas optimum pada suhu 35°C, pH 6 dan konsentrasi L-DOPA sebesar 10 mM. Nilai Km dan Vmaks PPO untuk substrat L-DOPA adalah sebesar 1,17 mM dan 285,71 U.Kata kunci: L-Dihidroksifenilalanin, Litopenaeus vannamei, melanosis, polifenoloksidase
KARAKTERISASI EKSTRAK KASAR POLIFENOLOKSIDASE DARI UDANG VANAME medal lintas perceka; tati - nurhayati; mala - nurilmala
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2323.618 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v17i1.8130

Abstract

Polifenoloksidase (PPO) merupakan enzim yang bertanggung jawab terhadap proses diskolorasi yang disebut melanosis. Blackspot atau melanosis merupakan proses penurunan mutu yang terjadi pada udang selama penanganan dan penyimpanan postmortem. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas enzim PPO udang vaname dan mengkarakterisasi enzim yang meliputi suhu, pH, konsentrasi substrat optimum serta kinetika enzim. Enzim PPO telah berhasil diisolasi dari karapas udang vaname dengan ekstraksi buffer fosfat (1:3). Enzim ini dikarakterisasi menggunakan L-DOPA sebagai substrat spesifiknya. Ekstrak kasar PPO memiliki aktivitas optimum pada suhu 35°C, pH 6 dan konsentrasi L-DOPA sebesar 10 mM. Nilai Km dan Vmaks PPO untuk substrat L-DOPA adalah sebesar 1,17 mM dan 285,71 U.Kata kunci: L-Dihidroksifenilalanin, Litopenaeus vannamei, melanosis, polifenoloksidase
KEMUNDURAN MUTU IKAN SEMAR (Mene maculata) SELAMA PENYIMPANAN SUHU CHILLING Medal Lintas Perceka; Asriani Asriani; Irfan Restu Fauzan
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kamous Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan mutu ikan segar merupakan proses alami yang terjadi akibat pengaruh enzim, reaksi biokimia dan aktivitas bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan mutu ikan semar yang disiangi dan tidak disiangi selama penyimpanan chilling. Tahapan yang dilakukan meliputi pengukuran morfometrik ikan semar, uji organoleptik, pH, TVB, dan formaldehid alami selama penyimpanan suhu chilling. Data morfometrik ikan semar yaitu panjang total 16,29 ± 2,1 cm, panjang cagak 14,27 ± 1,8 cm, tinggi badan 9,56 ± 1,3 cm, panjang baku 13,66 ± 1,7 cm, lebar badan 1,69 ± 1,3 cm, dan bobot total 147 ± 14,7 gram. Nilai organoleptik ikan semar yang disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 adalah 8, 7, 7, 6, dan 5. Nilai organoleptik ikan semar yang tidak disiangi pada penyimpanan hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 8,7,6,5,4. Nilai TVB-N ikan semar yang disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 13,89 mg-N/100 g; 29,67 mg-N/100 g; 30,63 mg-N/100 g; 36,76 mg-N/100 g; 43,94 mg-N/100 g. Nilai TVB-N ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 penyimpanan suhu chilling yaitu 27,9 mg-N/100 g; 34,28 mg-N/100 g; 43,42 mg-N/100 g; 48,03 mg-N/100 g; 53,8 mg-N/100 g. Nilai pH ikan semar yang disiangi pada hari ke 2,4,6,8 dan 10 yaitu 6,84; 6,73; 6,44; 6,72; 6,87. Nilai pH ikan semar yang tidak disiangi pada hari ke 2, 4, 6, 8 dan 10 yaitu 6,71; 6,6; 6,4; 6,75; 6,85. Kandungan formaldehid pada ikan semar yang disiangi mulai terdeteksi pada penyimpanan hari ke 6 dan ikan semar yang tidak disiangi terdeteksi pada hari ke 4.
Analisis Kandungan Formalin pada Pengolahan Ikan Asin Beloso (Saurida tumbil) Medal Lintas Perceka; Asriani Asriani; Faisal Faisal
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan asin merupakan salah satu produk olahan ikan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Salah satu ikan asin yang digemari masyarakat adalah ikan asin beloso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu bahan baku ikan beloso dengan uji organoleptik dan formalin, serta kandungan formalin ikan asin beloso. Pada pembuatan ikan asin beloso diberikan perlakuan kadar garam 10%, 15% dan 20%. Kandungan formalin ikan beloso setelah diberi perlakuan garam dan setelah dikeringkan diuji secara kualitatif. Hasil pengujian organoleptik ikan beloso segar adalah 8. Hal ini menunjukan bahwa mutu bahan baku ikan beloso masih baik karena masih memenuhi standar SNI 01-2729:2013. Pengujian formalin secara kualitatif menunjukkan bahwa bahan baku ikan beloso mengandung formalin. Ikan asin beloso setelah dikeringkan menunjukkan terjadi pengurangan kandungan formalin.
PENGOLAHAN UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) KUPAS MENTAH BEKU DI PT. XXX, PONTIANAK-KALIMANTAN BARAT Medal Lintas Perceka; Rufnia Ayu Afifah; Petrus Pieter Ringgo
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10726

Abstract

 Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan udang yang saat ini dikembangkan di Indonesia. Produk udang beku merupakan produk yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui mutu bahan baku udang, penerapan rantai dingin dalam proses pengolahan udang PND, mutu produk akhir, rendemen serta produktivitas tenaga kerja di PT.Pulau Mas Khatulistiwa. Bahan baku udang masih tergolong kedalam kategori udang segar dikarenakan rata-rata nilai organoleptiknya 7,6. Kandungan mikroba dalam bahan baku udang masih sesuai dengan standar SNI. Dalam bahan baku udang tidak ditemukan jenis antibiotik kloramfenikol, nitrofuran, maupun tetrasiklin. Produk akhir udang PND memiliki nilai organoleptik 8, kandungan mikrobiologi sesuai dengan standar SNI, dan rata-rata rendemen udang 82,54%. Nilai rata-rata produktifitas tenaga kerja di PT.XXX Pontianak-Kalimantan Barat yaitu 16,22 kg/jam/orang. 
PENGOLAHAN UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) PDTO (PEELED AND DEVEINED TAIL ON) MASAK BEKU DI PT. CPB, LAMPUNG Medal Lintas Perceka; Yumi Welviani
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan udang komoditas ekspor utama Indonesia. Salah satu olahan udang putih yang banyak digemari yaitu udang masak beku PDTO. PT. CPB merupakan salah satu perusahaan yang mengolah udang masak beku PDTO. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengamati mutu bahan baku dan produk akhir; rendemen udang setelah pemotongan kepala dan pengupasan kulit serta pencabutan usus; dan produktivitas tenaga kerja di PT.CPB. Bahan baku udang putih yang diterima oleh PT.CPB tergolong kedalam udang segar karena memiliki nilai organoleptik 7,5-8. Bahan baku udang tersebut tidak mengandung antibiotik kloramfenikol dan furazolidone. Mutu organoleptik produk akhir yaitu 8. Nilai rendemen udang setelah proses pemotongan kepala (headless) dan udang PDTO yaitu 66,35% dan 83,5%. Nilai produktivitas tenaga kerja saat pemotongan kepala dan pengupasan kulit dan pencabutan usus (PDTO) yaitu sebesar 15,75 kg/jam.orang dan 2,53 kg/jam/orang.
PERUBAHAN SENSORI IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN METODE DEMERIT POINT SCORE SEL AMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Medal Lintas Perceka; Farida Ariyani; Heny Budi Purnamasari; Nofi Sulistiyo Rini; Achmad Poernomo; Niken Dharmayanti
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.11142

Abstract

Penilaian kesegaran ikan mas secara sensori perlu dilakukan karena penilaian tersebut bersifat mudah dan murah. Penilaian sensori kesegaran ikan mas menggunakan metode Demerit Point Score (DPS) belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati perubahan sensori ikan mas (Cyprinus carpio) menggunakan scoresheet DPS baku selama 24 jam penyimpanan suhu ruang dengan interval pengamatan setiap 4 jam sekali. Skor DPS ikan mas mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan mas masih layak konsumsi pada jam ke-8 penyimpanan suhu ruang dengan skor DPS sebesar 15,5. Ciri-ciri ikan mas pada penyimpanan  jam ke 8 yaitu kenampakan cerah, sisik agak mudah lepas, lendir tipis dan agak keruh, ikan mengalami rigor/kekakuan badan, mata mulai agak berkabut, pupil mata masih terlihat, bentuk mata agak cekung, mata tidak berdarah, warna insang menjadi agak pudar, lendir insang tipis agak keruh serta bau insang menjadi amis, perut belum mengalami diskolorasi, kekakuan masih kencang, kondisi anus masih normal tetapi baunya menjadi amis, stains menjadi agak kusam, darah rongga perut menjadi merah agak gelap, warna daging menjadi agak kusam dan tekstur daging masih padat kenyal.
Shrimp Product Innovation in Smart Fisheries Village Kombading, Jembrana, Bali Khairunnisa, Anis; Budiadnyani, I Gusti Ayu; Utari, Siluh Putu Sri Dia; Febrianti, Desy; Farida, Iftachul; Astiana, Ika; Samanta, Pinky Natalia; Dewi, Resti Nurmala; Panjaitan, Fenny Crista Anastasia; Cesrany, Mahaldika; Perceka, Medal Lintas; Bharata, Made Tisna Adhi; Putri, Ni Made Anggun Pradnyani
Altifani Journal: International Journal of Community Engagement Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/altifani.v4i1.7174

Abstract

Kombading village is Smart Fisheries Village (SFV) area from Shrimp Cluster of Devisa Village under Jembrana Marine and Fisheries Polytechnic and Indonesian Export Financing Institute Denpasar guidance. This technical guidance aims to supporting one of SFV concept development as priority program of Blue Economy based by Ministry of Marine and Fisheries. The technical guidance attended by 20 participants from Processing and Marketing groups of Mina Jaya Pertiwi (10 person) and teachers-parent of Early Childhood Education School Darul Ulum Kombading. There are 3 substances was given to participants i.e. (1) benefits of consuming the fish product, (2) shrimp products diversification (crispy shrimp head, fried shrimp meatball, and shrimp head broth powder), and (3) introduction of PIRT Certification for home industry products. Sensory evaluation shows that crispy shrimp head and fried shrimp meatball needs improvement in texture and appearance. Moreover, this technical guidance was able to increase participants knowledge significantly (p<0,05).
Analisis Kandungan Formalin Ikan Asin Kakatua (Scarus dimidiatus) di Pasar Bertais Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Perceka, Medal Lintas; Salampessy, Randi Bokhy Syuliana; Nurhaliza, Niken
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i1.13489

Abstract

Penggunaan formaldehida dalam pengawetan ikan asin masih marak dilakukan di Indonesia. Formaldehida atau yang lebih dikenal dengan nama formalin merupakan zat berbahaya apabila dikonsumsi oleh tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan formalin dan karakteristik pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur. Ikan asin Kakatua yang beredar di Pasar Bertais diuji kandungan formalinnya menggunakan tes kit formalin dan spektrofotometer. Karakteristik pedagang ikan asin Kakatua diperoleh melalui kuesioner. Data hasil penelitian diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ikan asin Kakatua yang beredar di pasar Bertais mayoritas positif mengandung formalin dengan kisaran mulai dari 2,71 – 25,44 ppm. Kandungan formalin ikan asin Kakatua di Pasar Bertais melebihi ambang batas aman yang telah ditetapkan American Conference of Governmental and Industrial Hygienists (ACGIH). Karakteristik pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais mayoritas berumur 41-50 tahun dan tidak tamat SD. Pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50% dan perempuan 50%. Mayoritas pedagang ikan asin Kakatua di Pasar Bertais tidak mengetahui bahaya formalin bagi kesehatan dan tidak mengetahui ciri-ciri ikan asin berformalin, oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi dan pengawasan dari dinas terkait. 
Kawasan Konservasi Mangrove sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa Budeng Kabupaten Jembrana Bali Desy Febrianti; I Gusti Ayu Budiadnyani; Siluh Putu Sri Dia Utari; Ika Astiana; Iftachul Farida; Pinky Natalia Samanta; Medal Lintas Perceka; Fenny Crista Anastasia Panjaitan; Resti Nurmala Dewi; Anis Khairunnisa; Mahaldika Cesrany
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.3.386-394

Abstract

Budeng Village, located in Jembrana Regency, is home to a significant mangrove conservation area featuring 32 species of mangroves with substantial potential for utilization. Conservation activities in this region are led by the Wana Merta Group, which aims to engage the local community of Budeng Village in these deeds. However, the residents have yet to show much interest due to the lack of perceived economic benefits from conservation activities. The purpose of the community service activities conducted in Budeng Village is to enhance the knowledge and skills of the community in transforming mangroves into economically valuable enterprises. These activities comprised three stages: technical guidance, training sessions, and questionnaire distribution. The activities were attended by 15 participants from the Wana Mertha Forest Farmer Group (KTH), which manages the mangrove conservation area in Budeng Village. The technical guidance included institutional strengthening materials for the group. The training sessions covered topics such as mangrove product diversification, processing Brugueira sp. into mangrove chips, processing Xylocarpus granatum into scrubs, processing shrimp and fish into siomay, as well as packaging and digital marketing to support the group's business endeavors. Throughout the technical guidance and training, participants actively engaged in discussions and followed the sessions diligently. The questionnaire results indicated a significant increase in participants' knowledge, from 40% to 73.76%, reflecting an improvement of 34.67% after the activities.