Beban kerja tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempertahankan sistem pelayanan kesehatan. Seiring dengan adanya pandemi COVID-19 yang mengguncang sektor kesehatan dunia, hal tersebut membuat pemerintah Indonesia mempercepat perluasan cakupan pemanfaatan teknologi seperti telemedicine di berbagai lapisan hingga ke fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas. Pemanfaatan telemedicine memiliki hubungan tidak langsung terhadap beban kerja yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terdapat sebuah model sebagai penghubung yang menjelaskan beberapa faktor tersebut yang dikenal dengan TAM (Technology Acceptance Model). Pada penelitian ini, tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas dikaji persepsinya terkait implementasi telemedicine dengan TAM terhadap beban kerja. Penelitian ini dilakukan di enam Puskesmas yang mewakili masing-masing wilayah di Kota Bandung dengan metode analitik verifikatif corss-sectional pada 135 tenaga kesehatan. Dari hasil Kuesioner yang disebarkan, analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh telemedicine terhadap beban kerja secara langsung maupun tidak langsung melalui TAM. Hasil penelitian ini merupakan mediasi parsial (VAF = 0,24) dari TAM yang sejalan dengan fenomena lapangan bahwa sebagian tenaga kesehatan memberikan persepsi telemedicine meningkatkan beban kerja dan sebagian memberikan persepsi penurunan beban kerja.
Copyrights © 2024