Kepatuhan terhadap terapi diet adalah metode yang efektif untuk mengontrol kadar glukosa darah. Namun, sebagian besar pasien diabetes tidak mematuhi terapi baik farmakologis maupun non-farmakologis. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki korelasi antara kepatuhan diet dan pengendalian glikemik pada individu dengan diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan ukuran sampel sebanyak 100 responden. Alat yang digunakan adalah glikometer, dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji post hoc Mann-Whitney. Hasilnya menunjukkan bahwa 33 responden (33%) menunjukkan kepatuhan yang rendah, dengan rata-rata kadar glukosa darah sebesar 275,85. Responden diklasifikasikan sebagai pematuhi sedang (n = 33, 33%) dengan rata-rata kadar glukosa darah 168,67 mg/dl atau pematuhi tinggi (n = 34, 34%) dengan rata-rata kadar glukosa darah 106,82 mg/dL. Uji Kruskal-Wallis menghasilkan nilai p sebesar 0,000 (p <0,05), yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara kepatuhan diet dan kadar glukosa darah pada setidaknya dua kelompok pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo. Hasil dari uji post hoc Mann-Whitney menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p <0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara setiap kelompok. Terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan diet dan kadar glukosa darah di semua kelompok pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Dinoyo.
Copyrights © 2024