Menurut World Health Organization (WHO) remaja adalah orang yang berusia 10-19 tahun. rata-rata 16,8%-81% wanita di seluruh dunia menderita nyeri haid. Sebanyak 15% remaja putri di Amerika Serikat mengalami nyeri haid yang parah (Sulistyorinin, 2017). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Pelvic Rocking Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di SMPN 1 Namorambe Tahun 2023”. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan metode one group pretest-posttest design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelvic rocking terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri di SMPN 1 Namorambe. Desain ini tidak menggunakan kelompok pembanding. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu kelompok eksperimen, dimana nyeri haid diukur sebelum dan sesudah goyang panggul. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran nyeri haid pertama (pretest) dengan perubahan yang terjadi setelah (posttest) percobaan (Setiadi, 2007). Berdasarkan penelitian didapatkan hasil uji pengaruh signifikan pelvic rocking terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri SMPN 1 Namorambe tahun 2023. Berdasarkan sebaran data skala nyeri sebelum dilakukan pelvic rocking, mayoritas merasakan nyeri 4-6 25 responden dan sebagian kecil merasakan nyeri 7 -10 11 responden. Sedangkan sebaran data skala nyeri setelah dilakukan goyang panggul mayoritas merasakan nyeri 1-3 sebanyak 19 responden dan minoritas merasakan nyeri 4-6 sebanyak 17 responden. Ada pengaruh pelvic rocking terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri SMPN 1 Namorambe tahun 2023 dengan nilai signifikansi 0,000 menggunakan uji parametrik yaitu uji wilcoxon.
Copyrights © 2023