Intensitas duri sering terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun karena kulit anak cenderung lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Ada banyak teknik penyembuhan penyakit duri, pada anak usia 0-6 bulan, khususnya dengan memanfaatkan tanaman kayu secang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan manfaat kayu secang yang khusus untuk bayi dengan kulit yang sangat peka terhadap kondisi atmosfer yang dapat menimbulkan intensitas duri. Penelitian ini menggunakan rencana pemeriksaan pra-eksplorasi. Jenis konfigurasi pre-try yang digunakan adalah one gathering pre-test post plan. Contoh dalam tinjauan tersebut adalah anak usia 0-6 bulan, menambahkan hingga 15 bayi dalam kelompok pengobatan dan 15 bayi dalam kelompok pembanding. Strategi bermacam-macam contoh dalam penelitian ini menggunakan pemeriksaan kebetulan. Pengumpulan informasi menggunakan lembar persepsi. Pemeriksaan informasi dengan menggunakan uji-t. Efek samping dari tinjauan menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan rata-rata waktu penyembuhan untuk intensitas duri anak adalah 5,80 hari, sedangkan waktu penyembuhan khas untuk intensitas duri anak pada kelompok benchmark adalah 9,40 hari. Konsekuensi uji-t menunjukkan p esteem = 0,000, dimana p 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang sangat besar antara kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dimana waktu (hari) yang diharapkan dapat memperbaiki intensitas duri bayi pada kelompok tersebut. pemberian air rebusan kayu secang (kelompok terapi) lebih cepat dari waktu (hari) yang diharapkan untuk penyembuhan anak baru lahir intensitas duri dalam pertemuan diberikan tanpa pemberian air rebusan (kelompok patokan). Hal ini menunjukkan bahwa air rebusan kayu secang terbukti ampuh untuk menyembuhkan pegal linu pada bayi baru lahir di BPM Maiharti, Kota Sidomukti, Kawasan Kisaran Barat, tahun 2024.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024