Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect of Celery Juice and Boiled Water on Reducing Uric Acid Levels in The Elderly of Tanjung Alam Andika, Rindy Arabella Margareta; Hasibuan, Ustifina Hasanah; Fitria, Aida
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 1 (2023): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i1.828

Abstract

Background: Uric acid is the end result of the metabolism of purines in the form of nucleoproteins, which are one component of nucleic acids found in the nuclei of body cells. Celery boiled water containing apiin and apigenin is believed to reduce uric acid levels naturally without causing side effects. This study aims to examine the effect of celery boiled water on reducing uric acid levels in the elderly. Purpose of the study: The purpose of this study was to identify the effect of giving celery boiled water on reducing uric acid levels in the elderly in Tanjung Alam Village. Methods: The study used pre-experiments with One Group Pretest Posttes design. Sampling technique with simple random sampling technique. The number of samples was 66 elderly people. Results: The results of statistical analysis using the Paired T-Test test. The results of the Paired T-test test on 66 elderly people showed a decrease in uric acid levels with a p-value of 0.000 (p <0.05). This shows that there is an effect of celery boiled water on reducing uric acid levels in the elderly. Conclusion: Based on the results of the study, there is an effect of giving celery boiled water on reducing uric acid levels in the elderly. Giving this therapy can be used to reduce uric acid levels in the elderly by doing it regularly with 200 cc every morning.
Efektivitas Air Rebusan Kayu Secang Dalam Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Di BPM Maiharti Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kisaran Barat Tahun 2024 Hasibuan, Ustifina Hasanah; Rismanda, Wan Ayu
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9819

Abstract

Intensitas duri sering terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun karena kulit anak cenderung lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Ada banyak teknik penyembuhan penyakit duri, pada anak usia 0-6 bulan, khususnya dengan memanfaatkan tanaman kayu secang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan manfaat kayu secang yang khusus untuk bayi dengan kulit yang sangat peka terhadap kondisi atmosfer yang dapat menimbulkan intensitas duri. Penelitian ini menggunakan rencana pemeriksaan pra-eksplorasi. Jenis konfigurasi pre-try yang digunakan adalah one gathering pre-test post plan. Contoh dalam tinjauan tersebut adalah anak usia 0-6 bulan, menambahkan hingga 15 bayi dalam kelompok pengobatan dan 15 bayi dalam kelompok pembanding. Strategi bermacam-macam contoh dalam penelitian ini menggunakan pemeriksaan kebetulan. Pengumpulan informasi menggunakan lembar persepsi. Pemeriksaan informasi dengan menggunakan uji-t. Efek samping dari tinjauan menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan rata-rata waktu penyembuhan untuk intensitas duri anak adalah 5,80 hari, sedangkan waktu penyembuhan khas untuk intensitas duri anak pada kelompok benchmark adalah 9,40 hari. Konsekuensi uji-t menunjukkan p esteem = 0,000, dimana p 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang sangat besar antara kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dimana waktu (hari) yang diharapkan dapat memperbaiki intensitas duri bayi pada kelompok tersebut. pemberian air rebusan kayu secang (kelompok terapi) lebih cepat dari waktu (hari) yang diharapkan untuk penyembuhan anak baru lahir intensitas duri dalam pertemuan diberikan tanpa pemberian air rebusan (kelompok patokan). Hal ini menunjukkan bahwa air rebusan kayu secang terbukti ampuh untuk menyembuhkan pegal linu pada bayi baru lahir di BPM Maiharti, Kota Sidomukti, Kawasan Kisaran Barat, tahun 2024.
The Impact Of Immunisation Programmes On The Reduction Of Communicable Disease Cases In Urban Communities Hasibuan, Ustifina Hasanah
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this study is to ascertain the impact of immunisation programmes on the reduction of infectious disease cases in urban communities in East Jakarta. The research method employed was qualitative, with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews with health workers, parents, and community leaders, as well as direct observation at several posyandu and community health centres. The results demonstrated that the immunisation programme has a substantial impact on the reduction of infectious disease cases, particularly in children, and the enhancement of public awareness regarding the significance of immunisation. Nevertheless, several challenges persist, including disparities in access to vaccination and the presence of resistance from specific community groups. The findings are anticipated to provide insights for local governments in optimising immunisation programmes in urban areas.
Efektivitas Air Rebusan Kayu Secang Dalam Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Di BPM Maiharti Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kisaran Barat Tahun 2024 Hasibuan, Ustifina Hasanah; Rismanda, Wan Ayu
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9819

Abstract

Intensitas duri sering terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun karena kulit anak cenderung lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Ada banyak teknik penyembuhan penyakit duri, pada anak usia 0-6 bulan, khususnya dengan memanfaatkan tanaman kayu secang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan manfaat kayu secang yang khusus untuk bayi dengan kulit yang sangat peka terhadap kondisi atmosfer yang dapat menimbulkan intensitas duri. Penelitian ini menggunakan rencana pemeriksaan pra-eksplorasi. Jenis konfigurasi pre-try yang digunakan adalah one gathering pre-test post plan. Contoh dalam tinjauan tersebut adalah anak usia 0-6 bulan, menambahkan hingga 15 bayi dalam kelompok pengobatan dan 15 bayi dalam kelompok pembanding. Strategi bermacam-macam contoh dalam penelitian ini menggunakan pemeriksaan kebetulan. Pengumpulan informasi menggunakan lembar persepsi. Pemeriksaan informasi dengan menggunakan uji-t. Efek samping dari tinjauan menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan rata-rata waktu penyembuhan untuk intensitas duri anak adalah 5,80 hari, sedangkan waktu penyembuhan khas untuk intensitas duri anak pada kelompok benchmark adalah 9,40 hari. Konsekuensi uji-t menunjukkan p esteem = 0,000, dimana p 0,05, yang berarti terdapat perbedaan yang sangat besar antara kelompok perlakuan dan kelompok pembanding, dimana waktu (hari) yang diharapkan dapat memperbaiki intensitas duri bayi pada kelompok tersebut. pemberian air rebusan kayu secang (kelompok terapi) lebih cepat dari waktu (hari) yang diharapkan untuk penyembuhan anak baru lahir intensitas duri dalam pertemuan diberikan tanpa pemberian air rebusan (kelompok patokan). Hal ini menunjukkan bahwa air rebusan kayu secang terbukti ampuh untuk menyembuhkan pegal linu pada bayi baru lahir di BPM Maiharti, Kota Sidomukti, Kawasan Kisaran Barat, tahun 2024.
Peran Telemedicine dalam Peningkatan Kepuasan Pasien: Tinjauan Literatur Anasulfalah, Hakim; Wibowo, Joko Tri; Wardani, Ratna; Widiyanto, Aris; Atmojo, Joko Tri; Hasibuan, Ustifina Hasanah
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5441

Abstract

Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang menganalisis efektivitas telemedicine dalam meningkatkan kepuasan pasien. Telemedicine, yang memanfaatkan teknologi komunikasi jarak jauh untuk layanan kesehatan, telah menjadi solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan dalam akses layanan medis, terutama selama pandemi COVID-19.Metode: Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang menggunakan sumber dari berbagai basis data elektronik, termasuk Clinical Key, Google Scholar, MEDLINE/PubMed, ProQuest, Science Direct, Scopus, dan Springer Link. Kata kunci yang digunakan mencakup "telemedicine" dan "kepuasan pasien". Penelitian ini menganalisis lima artikel yang relevan untuk mengevaluasi efektivitas telemedicine dalam meningkatkan kepuasan pasien. Tahun artikel yang digunakan dengan rentang 2019 – 2022. Hasil: Berdasarkan lima artikel yang dianalisis, ditemukan bahwa telemedicine memberikan manfaat signifikan dalam menurunkan biaya perjalanan dan waktu tunggu, serta meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan bagi pasien, terutama di wilayah terpencil atau dengan mobilitas terbatas.Pembahasan: penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan layanan telemedicine umumnya merasa lebih puas dibandingkan dengan konsultasi tatap muka, yang diukur melalui pengurangan biaya dan waktu serta kemudahan akses. Namun, keberhasilan telemedicine sangat bergantung pada dukungan teknologi yang handal dan keterampilan komunikasi tenaga medis untuk memastikan interaksi yang efektif. Kendala seperti keterbatasan akses internet dan kompetensi teknologi masih menjadi tantangan dalam implementasi telemedicine di berbagai negara.Kesimpulan: telemedicine memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam sistem kesehatan secara berkelanjutan, sehingga dapat mendukung perawatan konvensional dan memperluas jangkauan layanan kesehatan
Sosialisasi Hasil Uji Aktivitas Gel Ekstrak Daun Sembung Rambat sebagai Solusi Herbal untuk Luka Diabetes Kusumanti, Yulia; Christiani, Meity; Hasibuan, Ustifina Hasanah
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v4i02.287

Abstract

The creeping sembung (Mikania micrantha Kunth.) is classified as a plant in the Asteraceae family and the Angiospermae phylum. Sembung rambat is a plant that has been studied for its various pharmacological effects, including as a coagulant, analgesic, antibacterial, antifungal, anti-inflammatory, anticancer, and antidiabetic. The creeping sembung plant contains active compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, glycosides, and terpenoids. To determine whether the preparation of ethanol extract of creeping sembung leaves (GEEDSR) can be a diabetic wound healer, this type of research was conducted through experimental research to determine the formulation of a gel preparation containing ethanol extract of creeping sembung. The results obtained by administering gel from formula group 3 provided relatively more effective results in reducing the diameter of the wound with a reduction of ±1.60 cm on day 14. Meanwhile, the gel from formula group 1 was relatively less effective in the reduction process on day 14, namely ±4.95 cm. In this study, cogongrass leaves in gel preparations at a concentration of F3 4.5% provided good results at all concentrations.