Latar belakang: Ikan asin merupakan produk perikanan yang populer di Indonesia dan sering digunakan sebagai bahan makanan sehari-hari. Untuk memperpanjang masa simpan, sering kali digunakan formalin sebagai pengawet. Penggunaan formalin dalam jumlah berlebih dapat membahayakan kesehatan konsumen. Tujuan: Mengetahui ada tidaknya hubungan antara ukuran ikan asin terhadap penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Metode: Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling, 100 ikan asin yang berasal dari 20 pedagang yang menjual ikan asin di Pasar Tradisional Kota Surabaya dan Pengujian formalin menggunakan uji kualitatif menggunakan tes kit formalin. Analisis data menggunakan analisis analitik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan sebanyak 55% ikan asin yang dijual di pasar tradisional mengandung bahan pengawet formalin. Dari 100 ikan asin yang berukuran besar terdapat 72 ikan asin yang menggunakan bahan pengawet ikan asin, dan dari 100 ikan asin yang berukuran kecil, terdapat 44 ikan asin yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Berdasarkan hasil analisis Chi-Square yang menunjukkan nilai c2 hitung (7.29) lebih dari c2 tabel, sehingga H1diterima dan H0 ditolak, terdapat hubungan antara ukuran ikan asin dengan penggunaan formalin sebagai bahan pengawet. Nilai OR = 3, artinya penggunaan formalin pada ikan asin yang berukuran besar 3 kali lebih banyak daripada ikan asin ukuran kecil. Kesimpulan: Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet ikan asin masih cukup tinggi, hal ini dapat membahayakan kesehatan bagi konsumen dan perlu dilakukan adanya edukasi ke produsen ikan asin terkait penggunaan bahan pengawet atau cara pengawetan yang sesuai.
Copyrights © 2024