Kampung Alun-Alun Purbayan Kotagede merupakan bekas alun-alun Mataram Islam yang berkembang menjadi permukiman padat. Salah satu keistimewaan permukiman tersebut adalah rumah-rumah tradisional Jawa, dimana regol menjadi elemen terdepan. Namun, masih banyak dari masyarakat yang belum mengetahui tentang regol sehingga regol perlu dilestarikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji morfologi regol, serta bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan budaya penghuni mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis menggunakan analisis interaktif meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Regol di kampung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat tipe. Terdapat keserupaan dan keberagaman dari empat tipe regol tersebut. Kondisi sosial berpengaruh terhadap bentuk regol yang ditunjukkan dengan material regol yang mencerminkan strata sosial misalnya pekerjaan atau pendidikan. Kondisi ekonomi berpengaruh terhadap bentuk regol yang ditunjukkan dengan terawat atau tidaknya regol dilihat dari kemampuan finansial penghuni. Kondisi budaya penghuni berpengaruh terhadap bentuk regol yang ditunjukkan dengan tidak diturunkannya konsep pembangunan regol kepada penghuni sekarang. Kondisi budaya berpengaruh terhadap bentuk regol yang ditunjukkan dengan tren pembangunan rumah yang terus berbeda sehingga mempengaruhi keputusan penghuni untuk tetap mempertahankan regol atau meniadakannya
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024