Sarapan merupakan kegiatan penting bagi remaja yang menyokong aktivitas, fungsi kognitif, dan kesehatan fisik. Namun, kegiatan sarapan untuk remaja masih sering tidak dilakukan dan dianggap kurang penting, padahal sarapan memiliki banyak manfaat dan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif di kemudian hari, termasuuk obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitis deskriptif potong lintang dengan uji statistik chi square untuk menguji variabel kebiasaan sarapan dan status gizi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 125 remaja di wilayah Jakarta dengan metode convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan disebarkan melalui google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa 54,4% remaja memiliki kebiasaan sarapan dan 45,6% tidak memiliki kebiasaan sarapan. Kemudian 81,6% status gizi remaja normal dan 18,4% status gizi abnormal. Pada data bivariat, didapatkan hasil adanya korelasi antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada remaja (p= 0,041), dengan 65% remaja yang tidak memiliki kebiasaan sarapan memiliki status gizi abnormal (obesitas dan gizi lebih). Sarapan yang reguler dan berkualitas adalah hal yang perlu menjadi kebiasaan bagi remaja, karena dapat mencegah obesitas dan penyakit kardiometabolik di kemudian hari.
Copyrights © 2024