Kulit singkong merupakan limbah dari penggunaan singkong sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk pakan ternak, kompos, dan bio energi. Selebihnya bertumpuk, membusuk, mengeluarkan bau tidak sedap, dan akhirnya menimbulkan polusi. Jika ditangani lebih lanjut kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan makanan. Kulit singkong yang digunakan adalah kulit singkong yang berwarna merah muda yang terdapat sesudah kulit ari (kulit tanah). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menstandarisasikan resep nugget kulit singkong. (2) Mengetahui karakteristik organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa) nugget kulit singkong. (3) Mengetahui daya terima konsumen terhadap karakteristik nugget dengan penambahan kulit singkong. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 4 orang narasumber dan uji penerimaan (Acceptability Test) yang diuji cobakan kepada 30 orang panelis konsumen yaitu mahasiswi Tata Boga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Data-data dari uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata (mean) dari total yang diperoleh dari narasumber. Data dari uji penerimaan dianalisis menggunakan analisis varian (anava) satu jalur pada nugget yang diperoleh dari narasumber dan panelis konsumen. Berdasarkan analisis data menunjukkan nugget kulit singkong perlakuan pertama (FM01) memiliki nilai rata-rata tertinggi pada warna 3,17, dan tekstur 3,2, sedangkan nugget kulit singkong perlakuan kedua (FM02) memiliki nilai rata-rata tertinggi pada aroma 3,13, dan rasa 3,17. Simpulan dari penelitian ini adalah Resep standar nugget kulit singkong perlakuan kedua terdiri dari 250 gr kulit singkong, 100 gr telur ayam, tepung terigu 80 gr, bawang putih 20 gr, bawang bombay 20 gr, garam 10 gr, merica 10 gr, tepung panir 100 gr, minyak goreng 500 gr. Hasil dari uji pengamatan konsumen terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa nugget dengan penambahan kulit singkong menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai nugget dengan penambahan kulit singkong 200 gr dibandingkan dengan nugget yang mendapat penambahan kulit singkong 250 gr. Sehingga pengaruh kulit singkong dalam pembuatan nugget dapat diterima H1. Hipotesis diterima H1 karena terdapat perbedaan karakteristik organoleptik dan daya terima konsumen antara nugget jagung manis dan nugget kulit singkong. Kepada peneliti berikutnya untuk meneliti daya simpan nugget kulit singkong dan ujikandungangizinuggetkulit singkong. Kata Kunci:standarisasi resep, daya terima,nuggetkulit singkong
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018