Pelayanan yang ada di sebuah rumah sakit tidak pernah lepas dari peran serta tenaga kesehatan yang secara aktif melakukan kontak dengan pasien. Salah satu hal yang penting dalam mencapai mutu pelayanan di rumah sakit ialah kinerja petugas pelayanan dalam proses interaksi dengan pelanggan (pasien). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di RSUD Asembagus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelation dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah semua perawat di RSUD Asembagus sebanyak 86 responden. Data diambil pada bulan Agustus-September 2023 di RSUD Asembagus kepada 71 responden secara purposibe sampling dengan menggunakan rumus slovin. Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisa dengan uji chi square untuk data bivariate, dan uji regresi logistic untuk data multivariate. Hasil analisa data didapatkan lama bekerja responden hampir seluruhnya > 5 tahun yaitu sebanyak 66 responden (93,0%), pelatihan yang pernah diikuti oleh responden hampir seluruhnya standart sebanyak 60 responden (84,5%), jasa pelayanan hampir seluruhnya tidak sesuai yaitu sebanyak 66 responden (93,0%), jabatan responden hampir seluruhnya memiliki beban cukup sebanyak 64 responden (90,1%). Hasil uji statistik Chi-square menunjukkan lama bekerja (p value 0,041), pelatihan (p value 0,029), dan jasa pelayanan (p value 0,012) adalah faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat, sedangkan jabatan responden (p value 0,067) tidak ada pengaruh terhadap kinerja perawat. Faktor dominan yang mempengaruhi kinerja perawat adalah lama kerja, pelatihan dan jasa pelayanan dengan nilai P Value 0,000. Perawat dituntut untuk memberikan kinerja terbaiknya dalam memberikan pelayanan tanpa memandang status pasien. Perawat harus selalu menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Copyrights © 2023