Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PRE KLINIS DAN ONSITE KETOASIDOSIS DIABETIK PADA ANAK DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 1 Ana Fitria Nusantara; . Sunanto; Achmad Kusyairi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah komplikasi paling umum terjadi pada penderita Diabetes Mellitus tipe 1 yang disebabkan oleh defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan bentuk komplikasi akut yang mengancam jiwa khususnya pada anak dengan KAD. Gambaran klinis penderita KAD sangat bervariasi. Beragamnya gambaran klinis ini sering mengaburkan diagnosis KAD sehingga akan mengakibatkan penanganan KAD yang kurang optimal bahkan menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tanda dan gejala awal sebelum dan saat KAD terjadi. Desain penelitian kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa sebelum KAD terjadi penderita mengalami peningkatan frekuensi BAK dan frekuensi minum, serta penurunan berat badan. Sedangkan pada saat KAD penderita mengalami penurunan kesadaran dan gangguan pernafasan. Deteksi dini terhadap kejadian KAD pada anak penderita DM type 1, dapat dilakukan dengan baik apabila orang tua sebagai bagian terdekat dari penderita mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar dalam penanganan kejadian KAD. Kondisi kegawatan pada kejadian KAD dapat mengancam nyawa penderita, sehingga dengan deteksi dini yang baik dapat mencegah penderita pada kondisi yang lebih buruk.
Support System Keluarga dalam Pencegahan Ketoasidosis Diabetik pada Anak dengan DM Tipe 1 Ana Fitria Nusantara; Sunanto Sunanto; Achmad Kusyairi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 3, No 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.974 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.122

Abstract

AbstrakKetoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, asidosis dan disebabkan oleh pembentukan keton  yang  berlebihan.  Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius dan mengancam jiwa. Namun demikian kejadian KAD dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menejemen diabetik yang benar. Penelitian bertujuan mengidentifikasidukungan keluarga dalam mencegah ketoasidosis diabetik.Desain penelitian kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa support sistem keluarga dapat dilakukan dengan cara membawakan bekal makan atau minum untuk kegiatan di luar rumah, mengkomunikasikan penyakit anak kepada pihak lain di luar rumah (sekolah, tetangga, saudara), melakukan injeksi insulin, pengawasan diet, serta kunjungan rutin ke rumah sakit. Anak dengan DM tipe 1 berada pada usia yang sangat muda sehingga dalam hal perawatan dan penatalaksanaan diabetesnya sangat tergantung pada orang tua selaku penanggung jawab dalam perawatan anak. Dukungan orang tua dalam perawatan anak dengan DM tipe 1 sangat berdampak pada pencegahan terjadinya komplikasi seperti ketoasidosis diabetik.Kata kunci: support system, ketoasidosis diabetik, diabetes mellitus tipe 1  AbstractDiabetic ketoacidosis (DKA) is an acute complication of type 1 diabetes mellitus which is characterized by dehydration, loss of electrolytes, acidosis and is caused by excessive ketone formation. This situation is the most serious and life-threatening metabolic disorder. However, the incidence of DKA can be prevented in several ways, one of them is correctly diabetic management. The study aims to identify family support in preventing diabetic ketoacidosis. A qualitative research design was used in this study with a phenomenology approach. Data was collected using unstructured interview techniques and then analyzed with Van Manen techniques. The results showed that family support system are by bringing food or drink supplies to the activities outside the home, communicating children's illnesses to other parties outside the home (school, neighbors, relatives), injecting insulin, supervising diet, and regular visits to hospital. Children with type 1 diabetes are at a very young age so that in case of diabetes care and management aredepent on parents as the responsible person in child care. Parental support to the children with type 1 DM are greatly affects to the prevention of complications such as diabetic ketoacidosis.Keywords: support system, ketoacidosis diabetic, diabetes mellitus type 1
Pelatihan Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Rawan Bencana Kecamatan Dringu Kab. Probolinggo Widya Addiarto; Achmad Kusyairi
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The magnitude of the potential threat of flood disasters that can be repeated requires an awareness in understanding the risks of disasters that can occur. An attitude of preparedness and vigilance is needed by all levels of society, bearing in mind that losses in the form of casualties and material losses are quite large in every disaster. The main target in this service is to get a value for the level of ability to reduce disaster risk at all levels of society, awareness and how to behave in dealing with disasters. In addition, to find out how the implementation of disaster knowledge from each individual community living in disaster-prone areas. The selection of targets for this activity is based on the needs of service partners where areas are prone to repeated floods from year to year which have a broad impact on the lives of the surrounding community if attitudes and habits are not immediately improved at all levels of society. This activity is carried out by first conducting a preliminary study to determine the condition of the knowledge and attitudes of each individual community what is known about disaster management. Then after the data is obtained then training is carried out to get to increase the level of ability in disaster risk reduction, especially flood disasters. The outputs obtained are in the form of skills in disaster management such as victim evacuation and field assessment skills.
Perbedaan Khitan Metode Laser Electrocautery Dan Khitan Metode Standar Konvensional Terhadap Penyembuhan Luka Khitan Di Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Kraksaan Kabupaten Probolinggo Agung Nugroho; Nur Hamim; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirkumsisi adalah tindakan operatif yang ditujukan untuk mengangkat sebagian, maupun seluruh bagian, dari kulup atau prepusium dari penis. Sirkumsisi termasuk dalam prosedur bedah minor. Saat ini teknik sirkumsisi banyak menggunakan alat bantu yang dapat meningkatkan proses penyembuhan seperti elektrokauter dan atau CO2 laser Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan penyembuhan luka khitan antara metode Laser Electrocautery dengan metode Standar Konvensional Menggunakan Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini. Metode penelitian ini menggunakan desain Study Comparative dengan rancang desain Quasy Eksperimen. Populasi penelitian ini adalah 30 anak, 15 diantaranya metode laser dan 15 anak menggunakan standar konvensional. Teknik sampel pada penelitian ini menggunakan metode Accidental sampling. Penelitian dilakukan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Kraksaan Probolinggo. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyembuhan luka Metode Laser Cautery dinyatakan sembuh sebanyak 13 responden (87%) sedangkan pada khitan Metode Konvensional sebanyak 5 responden (33%). Penyembuhan luka yang kurang sembuh dengan metode laser cautery sebanyak 2 responden (13%) dan metode konvensional sebanyak 10 responden (67%). Dari hasil uji test Mc Nemar didapatkan bahwa p = 0.0426 yang artinya H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Khitan Metode Laser Cautery dengan Khitan Metode Konvensional terhadap Penyembuhan luka. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan dalam keperawatan, pemberian informasi terhadap masyarakat dalam menggunakan metode khitan apapun bisa karena tidak mempengaruhi cepat atau lambatnya luka. Status gizi, kekebalan tubuh, obat-obatan dan radiasi yang mempengaruhi tingkat penyembuhan luka
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressive Dan Hipnotis Lima Jari Dengan Penurunan Kelelahan Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Desa Sokaan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo Zakariya Adib Yahya; Achmad Kusyairi; Iin Aini Isnawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 9 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan akibat dari mekanisme penggunaan insulin endogen yang tidak efektif dan menyebabkan gejala antara lain: Polidipsi, Poliuri, Polifagi, penurunan penglihatan dan Kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressive dan Terapi Hipnotis Lima Jari dengan penurunan Kelelahan pada penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Sokaan. Jenis penelitian ini pra-eksperimental design dengan one grup pra-post test melibatkan satu kelompok 36 responden. Pada populasi melibatkan seluruh masyarakat mengalami kelelahan sejumlah 40 orang dan pada sampel sejumlah 36 orang. Hipotesis diuji dan dianalisis menggunakan Wilcoxon dengan hasil p-value<0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata sebelum melakukan terapi Relaksasi Otot Progressive dan terapi Hipnotis Lima Jari adalah 56.75. Sedangkan nilai rata-rata sesudah melakukan terapi Relaksasi Otot Progressive dan terapi Hipnotis Lima Jari adalah 24.81. Sedangkan hasil uji wilcoxon nilai p= 0,000 pada tingkat signifikan p<0,05 sehingga dapat di nyatakan H1 di terima yang artinya terdapat pengaruh Terapi Relaksasi Otot Porgressive dan Hipnotis Lima Jari dengan penurunan Kelelahan pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Desa Sokaan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo. Diharapkan untuk penderita diabetes mellitus tipe II melakukan terapi tersebut secara rutin dimana sebagai latihan fisik dan untuk menurunkan Kelelahan.
Hubungan Efikasi Diri Dan Koping Perawat Dengan Burnout Perawat Di UPTD Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo Setyowati; Rizka Yunita; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawat merupakan profesi yang memiliki risiko mengalami burnout. Hal ini dikarenakan tugas rutin dan tuntutan pekerjaan untuk bertindak cepat dalam upaya penyelamatan pasien, Perawat yang memiliki efikasi diri tinggi dak koping yang baik akan mampu mengatasi kelelahan/burnout yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Efikasi Diri Dan Koping Perawat Dengan Burnout Perawat di UPTD Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo.Jenis penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi perawat di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo berjumlah 31 orang, penentuan sampel menggunakan tekhnik Total sampling sebanyak 31 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner efikasi diri, koping perwat dan burnout perawat. Pengelolahan data dengan proses Editing, Coding, Scoring dan Tabulating, selanjutnya dianalisis menggunakan Spearman Rank Test.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Efikasi Diri yang terbanyak adalah kelompok kelompok Efikasi diri tinggi yaitu sejumlah 14 responden (45,2%). Koping Perawat yang terbanyak adalah kelompok Koping perawat sedang sebanyak 14 responden (45,2%). Burnout Perawat yang terbanyak adalah kelompok Burnout perawat rendah sebanyak 15 responden (48,4%). hasil uji analisis mengunakan Spearman Rank Test Ada Hubungan Hubungan Efikasi Diri dengan Burnout Perawat di UPTD Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo, nilai yaitu p=0,000 dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,000 ≤α 0,05). Dan ada Hubungan koping perawat dengan Burnout Perawat di UPTD Didapatkan hasil bahwa nilai p=0,000 dengan tingkat signifikansi α=0,05 (p<α=0,05).Untuk menghindari terjadi burnout pada perawat, pihak puskesmas diharapkan mampu merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil karya dan prestasi, Sehingga puskesmas akan mempunyai tenaga yang cakap dan terampil untuk pengembangan pelayanan keperawatan dimasa depan
Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat Dan Kekambuhan Schizophrenia Terkontrol Di Wilayah Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo Hosni Surdiansyah Hidayat; Achmad Kusyairi; Ainul Yaqin Salam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Schizophrenia merupakan gangguan mental berat, cara mengatasi kekambuhan penderita Schizophrenia dengan kepatuhan minum obat. Konseling kesehatan jiwa dapat memberikan informasi untuk mencegah perilaku yang tidak sehat atau mencegah timbulnya masalah. Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat Dan Kekambuhan Schizophrenia Terkontrol Di Wilayah Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi sebanyak 49 responden dan sampel sebanyak 44 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner penilaian kepatuhan minum obat, lembar observasi kekambuhan Schizophrenia, serta modul konseling kesehatan jiwa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan minum obat sebelum konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah kepatuhan minum obat sedang yaitu sejumlah 20 responden (45.5%), kekambuhan pasien Schizophrenia sebelum konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tidak kambuh sebanyak 23 responden (52.3%), kepatuhan minum obat setelah konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tinggi yaitu sejumlah 23 responden (52.3%), kekambuhan setelah konseling kesehatan jiwa yang terbanyak adalah tidak kambuh yaitu sejumlah 36 responden (81.8%). Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap Kepatuhan Minum Obat dengan Nilai ρ Value= 0,000, dan Ada Pengaruh Konseling Kesehatan Jiwa Terhadap pada pasien Schizophrenia Terkontrol dengan Nilai ρ Value = 0,002. Dapat disimpulkan Nilai ρ Value < 0,05. Konseling kesehatan jiwa dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi ketidakpatuhan minum obat dan mencegah kekambuhan. Intervensi ini dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan perilaku
Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Loneliness Pada Pasien Lansia Di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo Hendri Triprabowo; Achmad Kusyairi; Ainul Yaqin Salam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko, Masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah loneliness. Terapi relaksasi autogenik dapat membantu lansia dalam menurunkan loneliness atau rasa kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rekalsasi Autogenik Terhadap Loneliness pada Pasien Lansia di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo.Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi sebanyak 44 responden dan sampel sebanyak 40 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian, dipilih melalui tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner penilaian loneliness, kemudian data dikumpulkan melalu proses Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test.Hasil penelitian ini menunjukkan Loneliness Lansia Sebelum Terapi Relaksasi Autogenik yang terbanyak adalah kelompok Kesepian ringan yaitu sejumlah 18 responden (55.5%), Loneliness Lansia sesudah Terapi Relaksasi Autogenik yang terbanyak adalah kelompok Kesepian ringan yaitu sejumlah 22 responden (55.0%).Hasil uji analisis didapatkan Ada Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Loneliness Lansia Di Puskesmas Ketapang Kota Probolinggo nilai yaitu p=0,000 dengan tingkat signifikan 0,05 (p=0,000 ≤α 0,05). Relaksasi autogenik dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi Loneliness. Tujuan utama dari pemberian terapi relaksasi autogenik ini sebagai rehabilitatif pasien Loneliness khusunya pada lansia. Hal ini dikarenakan terapi yang dilakukan dapat membantu lansia meningkatkan kebahagian, perasaan tenang dan merasa nyaman.
Pengaruh Terapi Self Help Group (SHG) Terhadap Mekanisme Koping Pada Penderita Hipertensi Shelvi Kurrotul Faize; Dodik Hartono; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Pada kejadian hipertensi yang berkepanjangan dan tidak lepas dari obat akan menimbulkan koping maladaptif pada pasien. Hal tersebut disebabkan dari penyakit yang dirasakan dan tidak adanya orang yang begitu empati terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi SHG (self help group) terhadap mekanisme koping pada penderita hipertensi Di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian pre-post desaign. Data diambil pada tanggal 30 Agustus - 04 September 2023. Populasi sebanyak 42 responden penderita hipertensi di Desa Tanjung Pecinan, dan sampel penelitian ini sebanyak 38 responden secara accidental sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji wilcoxon. Hasil analisa data didapatkan mekanisme koping pasien sebelum dilakukan terapi SHG adalah sebagian besar adaptif sebanyak 26 responden (68,4%) dan mekanisme koping pasien setelah dilakukan terapi SHG sebanyak 32 responden (84,2%). Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan P Value = 0,014 < dari alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang bermakna terapi SHG terhadap mekanisme koping pasien hipertensi. Diharapkan pasien yang sedang pengobatan hipertensi untuk bisa menerapkan terapi SHG ini bersama dengan pasien hipertensi lainnya sehingga terbentuk mekanisme koping yang baik, tidak merasa sendiri dan tetap semangat dalam menjalani aktivitas setiap harinya.
Hubungan Efikasi Diri Dan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kesembuhan Pasien TB Di Poli Paru RSUD. Dr. Soedarsono Kota Pasuruan Utari Ika Prihatiningsih; Alwin Widiyanto; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 10 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycrobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyerang bagian parenkim paru, namun juga dapat menyerang bagian organ tubuh lainnya (meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efikasi diri, mengidentifikasi dukungan keluarga, mengidentifikasi tingak kesembuhan, menganalisis hubungan efikasi diri dan dukungan keluarga terhadap tingkat kesembuhan pasien TBC di Poli Paru RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan analitik menggunakan desain observasional. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 52 responden dengan menggunakan teknik non-probability sampling yang diambil di Paru RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi Spearman’s Rank. Hasil analisis pada penelitian menunjukkan efikasi diri dan dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan pasien TBC dengan hasil (p=0,000). Maka kesimpulannya terdapat Hubungan efikasi diri dan dukungan keluarga dengan tingkat kesembuhan pasien di Poli Paru RSUD dr. Soedarsono Kota Pasuruan