Pemilihan bacaan sastra yang tepat dapat menjadi salah satu sandaran utama dalam proses pengembangan karakter. Mengikuti arus Revolusi Industri 4.0 karya sastra dipublikasikan dalam bentuk fisik dan digital berbasis aplikasi. Tokoh-tokoh imajiner dalam karya sastra menjadi contoh nyata bagi pengembangan karakter peserta didik. Penguatan moral dan nilai-nilai agama dalam karya sastra perlu disampaikan agar anak bangsa tidak kehilangan jati diri. Penelitian ini dilakukan untuk menyokong pendidikan agar anak bangsa cerdas berkarakter. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Memanfaatkan teks sastra dengan menelaah kumpulan puisi Jalan Hati Jalan Samudra karya D. Zawawi Imron, kumpulan puisi To Kill the Invisible Killer karya FX Rudy Gunawan dan Afnan Malay, kumpulan cerpen Karpet Merah Wakil Presiden karya Abdul Kadir Ibrahim, dan naskah drama Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer. Teknik pengumpulan data memanfaatkan teknik membaca, mencatat, dan studi pustaka terhadap narasi cerita, perilaku tokoh, dan sekuen dialog maupun monolog yang menggambarkan nilai pendidikan karakter. Data penelitian yang terkumpul, kemudian diolah melalui beberapa tahapan, meliputi: reduksi data berupa pemilihan data-data yang sesuai dengan topik penelitian, penyajian data melalui pemaknaan data-data terpilih, serta penarikan simpulan berupa tafsir data penelitian. Hasil analisis menunjukkan ketiga genre sastra memiliki nilai-nilai dalam mewujudkan penguatan pendidikan karakter di antaranya: religius, peduli lingkungan, cinta tanah air, dan nasionalis. Temuan nilai pendidikan karakter menunjukkan bahwa teks sastra penting dibaca sebagai upaya penguatan karakter di era maraknya kasus kemerosotan karakter.
Copyrights © 2022