Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya rumah Jawa yang dibongkar dan digunakan kembali menjadi bangunan restoran. Rumah Jawa sebagai rumah tempat tinggal masyarakat Jawa yang penuh makna filosofis dan simbolis diubah menjadi tempat makan dan minum yang bersifat publik. Penggunaan rumah Jawa menjadi restoran banyak mengabaikan fungsi, makna, dan penataan interiornya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan estetika interior rumah Jawa dalam alih fungsi menjadi restoran yang disebabkan karena adanya perubahan budaya masyarakat pendukungnya. Untuk mencapai tujuan digunakan penelitian kualitatif interpretatif dengan pendekatan estetika. Hasil penelitian adalah alih fungsi rumah Jawa baik berbentuk joglo maupun limasan lebih didasarkan pada pemenuhan selera penggunanya, baik selera pengunjung maupun selera pemilik yang dimaksudkan sebagai daya pikat bagi pengunjung. Etika budaya dan tradisi sudah mulai dihilangkan. Orang hanya melihat bentuk rupa yang indah sebagai daya tarik saja. Selera estetis hanya didasarkan pada permukaan benda, tanpa melihat nilai filosofis dan maknanya dibalik benda indah itu sendiri. Perubahan ini akan menyebabkan adanya perubahan estetika, yaitu dari estetika Jawa menjadi estetika selera.
Copyrights © 2023