Latar Belakang Masalah: Usia lanjut dengan keluhan gangguan pendengaran akan mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan interaksi dengan masyarakat, perasaan terisolasi, depresi, menarik diri, dan membatasi kemampuan dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia menjadi kurang baik.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan gangguan pendengaran dengan kualitas hidup pada lansia.Metode: kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian ini ada 40 lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Parigi Tangerang Selatan dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-OLD dan Tes bisik modifikasi.Hasil: Lebih banyak lansia yang berusia 60-74 tahun 26 orang (65%), berjenis kelamin perempuan 33 orang (82,5%), berpendidikan rendah (tamat SD,SMP,SMA) 22 orang (55%), berstatus menikah 37 orang (92,5%), tuli pendengaran berjenis tuli konduktif 16 orang (40%). Mayoritas responden memiliki gangguan pendengaran 37 orang (92,5%). Mayoritas responden memiliki kualitas hidup kurang baik 37 orang (92,5%). Ada hubungan yang signifikan antara gangguan pendengaran dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Parigi Tangerang Selatan tahun 2021 (p value = 0,001)Saran: Terdapat hubungan yang signifikan antara gangguan pendengaran dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah kerja puskesmas parigi tangerang selatan tahun 2021.
Copyrights © 2022