cover
Contact Name
Debby Ratno Kustanto
Contact Email
koestanto88@gmail.com
Phone
+6281374563222
Journal Mail Official
jurnal.stikespn@gmail.com
Editorial Address
Jl. Khusuma Bhakti No 99 Kelurahan Gulai Bancah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi
Location
Kota bukittinggi,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan
ISSN : 20857098     EISSN : 26571366     DOI : -
Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka dibidang ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan pada umumnya.
Articles 453 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN REMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2012 Suir Suir Syam
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.163

Abstract

Prevalensi penyakit rematik di Indonesia (2008) masih cukup tinggi yaitu berkisar antara 23,6% sampai 31,3%.WHO melaporkan bahwa 20% peduduk dunia terserang rematik dimana 5-10% yang berusia 60 tahun. Lansia mengalami penurunan fungsi baik dari segi fisik maupun biologisnya.Berdasarkan data yang didapat di Puskesmas Mandiangin ditemukan pada tahun 2010 863 (51,8%), tahun 2011 meningkat menjadi 1043 (62,6%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rematik pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan Multistage Random Sampling dengan jumlah populasi 997 orang, dan sampel 91 orang. Penelitian dimulai dari Maret-September 2012. Pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, selanjutnya diuji statistik dengan menggunakan Chi-Square dengan memakai program komputerisasi. Dari hasil pengumpulan data didapatkan 71 responden (78,0%) yang beresiko rematik dan 20 responden (22,0%) tidak beresiko rematik. Hasil uji statistik ada hubungan yang bermakna jenis kelamin dengan kejadian rematik didapatkan nilai p value 0,001 (p≤ 0,05), hasil uji statistik ada hubungan bermakna tingkat pengetahuan dengan kejadian rematik di dapatkan nilai p value 0,018 (p≤ 0,05), hasiluji statistik tidak ada hubungan genetik dengan kejadian rematik didapatkan nilai p value 0,111 (p> 0,05), hasil uji statistik tidak ada hubungan latihan fisik dengan kejadian rematik didapatkan nilai p value 0,077 (p> 0,05), hasil uji statistik ada hubungan yang bermakna obesitas dengan kejadian rematik didapatkan nilai p value 0,001 (p≤ 0,05). Dapat disimpulkan ada hubungan jenis kelamin, tingkat pengetahuan dan obesitas dengan kejadian rematik. Disarankan kepada pihak Puskesmas agar lebih melakukan pembinaan bagi pasien penyakit rematik untuk meningkatkan pengetahuannya tentang rematik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU TERATAI KELURAHAN PUHUN TEMBOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS MANDIANGIN TAHUN 2012 Susi Susi Fitrianti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.164

Abstract

Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas kesehatan setempat. Dari survei awal yang dilakukan di Puskesmas Plus Mandiangin ditemukan masih rendahnya kunjungan ibu balita ke posyandu khususnya di Posyandu Teratai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu balita ke posyandu. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita sebanyak 64 responden. Sampel dalam penelitian ini melibatkan seluruh anggota populasi. Data untuk variabel independent dan dependent dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Data dalam penelitian ini menggunkan data primer. Berdasarkan hasil penelitian didapat hubungan yang bermakna antara faktor pekerjaan dengan kunjungan ibu ke Posyandu dengan pvalue 0004, dan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor pengetahuan dengan kunjungan ibu ke posyandu dengan pvalue 0,035; begitu pula dengan faktor dukungan keluarga dengan kunjungan ibu ke posyandu, dengan nilai pvalue 0,024. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan, pengetahuan, dan dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu balita ke posyandu. Disarankan kepada tempat penelitian agar lebih mengembangkan kegiatan posyandu dan menambah waktu untuk kegiatan posyandu sehingga ibu balita bisa lebih aktif untuk mengunjungi posyandu.
GAMBARAN KADAR HB PADA IBU AKSEPTOR KB IUD DI NAGARI PADANG LUA KAB. AGAM TAHUN 2012 Kharan Kharan Nisa
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.165

Abstract

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 salah satu rencananya yaitu meningkatkan metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) jenis IUD. Salah satu efek samping pemakaian IUD adalah menstruasi lebih panjang, volume haidnya menjadi lebih banyak sehingga dapat menyebabkan anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar Hb terhadap penggunaan KB IUD di Nagari Padang Lua Kab. Agam. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi berjumlah 97 akseptor, sampel 49 responden dengan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2012 di Nagari Padang Lua Kab. Agam. Data diperoleh dari instansi terkait dengan penelitian kemudian dilakukan observasi menggunakan cheklist kadar hemoglobin ibu-ibu akseptor KB IUD. Pengolahan data dilakukan secara manual dengan hasil berbentuk persentase. Dari hasil penelitian ini didapatkan 49 akseptor yang menggunakan IUD sebagian besar akseptor 44 orang (89,8%) memiliki kadar Hb normal, 5 orang (10,2%) akseptor mengalami anemia ringan, dan tidak ada akseptor mengalami anemia berat. Dapat disimpulkan bahwa kadar Hb pada ibu akseptor KB IUD umumnya berpengaruh pada awal penggunaan KB. Saran bagi akseptor diharapkan mengembangkan pengetahuan dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya selama menggunakan KB IUD dan dengan mengkonsumsi tablet Fe ketika menstruasi agar tidak terjadi anemia.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2012 Wiwit Wiwit Fertrisia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.166

Abstract

Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2010, AKI di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB baru lahir masih beradap ada kisaran 32 per 1000 kelahiran hidup. RSUD Achmad Mochtar sebanyak 1530 persalinan ada 45 kasus (2,94%) yang melahirkan bayi BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi BBLR di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi 2012. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan yang di gunakan adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR teknik penelitian ini di ambil secara Total Samplig yaitu 45 orang. Data ini di peroleh secara komputerisasi dengan desain deskriptif. Hasil analisa menunjukkan 57.8% ibu yang umurnya beresiko, 60.0 % ibu yang berpendidikan rendah, 53.3% ibu yang memiliki riwayat kehamilan BBLR, 60.0% ibu yang mempunyai paritas >3, 68.9% ibu yang melahirkan bayi dengan kurang usia kehamilan. agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan pemberian informasi kepada ibu–ibu pra-hamil, dan hamil untuk lebih memahami tentang karaktristik ibu yang melahirkan bayi BBLR, sehingga ibu–ibu dapat mencegah dan membuat penanganan sendiri untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi BBLR.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN GANGGUAN MATA MIOPI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI PUSKESMAS GULAI BANCAH BUKITTINGGI Cecep Cecep Sobirin; Rina Rina
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.167

Abstract

Data WHO tahun 2004 menunjukkan 10% dari 66 juta anak sekolah menderita kelainan refraksi yaitu miopia. Survey kesehatan indera penglihatan yang dilakukan oleh DEPKES di 8 provinsi (Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan NTB) ditemukan kelainan refraksi pada golongan usia sekolah sebanyak 5% (Depkes, 2009 dalam Sasraningrat, 2011). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Hubungan Gaya Hidup Dengan Gangguan Mata Miopi Pada Anak Usia Sekolah di Puskesmas Gulai Bancah Bukittinggi”. Penelitian ini dilaksanakan selama 17 hari dengan teknik Accidental Sampling. Populasi sebanyak 154 orang. Penelitian ini menggunakan metode study korelatif dimana meneliti hubungan antara dua buah varibel. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Dengan hasil penelitian, responden yang mengalami gangguan mata miopi adalah sebanyak 60.0%, sedangkan yang memiliki gaya hidup tidak sehat 45.0%. Dari 9 responden yang memiliki gaya hidup tidak sehat hampir keseluruhan yang mengalami gangguan mata miopi sebanyak 88.9% dan lebih dari separoh memiliki gaya hidup sehat 63.6% tidak mengalami miopi. Hasil uji statistik Chi-Square di dapat p = 0.028, dapat diambil kesimpulan ada hubungan gaya hidup dengan gangguan mata miopi pada anak usia sekolah di Puskesmas Gulai Bancah. Anak yang mengalami gaya hidup tidak sehat memiliki peluang sebanyak 14 kali mengalami gangguan mata miopi. Bagi pegawai Puskesmas diharapkan untuk memberikan penyuluhan kesekolah-sekolah tentang gangguan mata miopi, untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian sejenis tapi dengan variabel yang berbeda.
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPM “NIDAUL HUSNA” KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2012 Evi Evi Susanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.168

Abstract

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator yang menentukan perkembangan janin, pertambahan berat badan selama kehamilan dapat menetukan kesejahteraan janin. Di Indonesia berdasarkan data MDGS 2015 target pencapaian angka kematian bayi (AKB) adalah 23 / 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya kematian bayi adalah masalah pada masa neonatal yakni sebesar 46,2%, diantaranya BBLR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir. Metode peneltian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain case control dengan populasi 116 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Systematik Random Sampling sebanyak 54 responden. Data penelitian dikumpulkan dengan melihat rekam medik pasien yang diolah secara komputerisasi. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden terdapat 24 responden (44,4%) memiliki penambahan berat badan selama hamil yang baik dan 48 orang (88,9%) yang memiliki bayi dengan berat badan lahir normal. Dari hasil uji statistik chi square diketahui p>0,05 dengan nilai p = 0,173, maka berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan bayi baru lahir. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara teratur kepada tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan kesehatannya selama hamil sehingga tidak terjadi resiko-resiko yang membahayakan kehamilan.
HUBUNGAN PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA N 3 BUKITTINGGI TAHUN 2012 Dian Dian Juni Eka Sari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.169

Abstract

Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2007 menyebutkan sebanyak 63% remaja SMP dan SMA di Indonesia pernah berhubungan seks. Sebanyak 21% diantaranya melakukan aborsi. SMA N 3 adalah salah satu SMA Negeri di Kota Bukittinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pendidikan seks dalam keluarga dengan perilaku seksual remaja di SMA N 3 Bukittinggi tahun 2012. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Bukittinggi pada bulan April - Juli 2012. Populasi adalah siswa-siswi kelas 2 dan kelas 3 berjumlah 688 orang, sampel 87 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data pendidikan seks dalam keluargadan perilaku seksual dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan uji statistik p = 0.05. Hasil penelitian Hasil penelitian didapatkan lebih dari sebagian responden memiliki pendidikan seksual yang baik dalam keluarga, yaitu 62.1% dan lebih dari sebagian responden berperilaku seksual yang baik yaitu 56.3%. Uji statistik hubungan pendidikan seks dalam keluarga dengan perilaku seksual remaja di SMA N 3 bukittinggi tahun 2012 didapatkan nilai p dengan nilai p = 0.000 Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pendidikan seks dalam keluarga dengan perilaku seksual remaja di SMA Negeri 3 Bukittinggi tahun 2012 (p≥ 0,05). Disarankan kepada pihak sekolah agar memberikan penyuluhan tentang pendidikan seks dengan mengundang nara sumber yang membahas tentang perilaku seksual remaja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU AL-MUSHAWIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rinawati Kasrin
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.170

Abstract

Posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat, bermanfaat bagi masyarakat untuk memperoleh kemudahan mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu dan balita. Puskesmas Sungai Limau mendapatkan urutan terendah terhadap kunjungan posyandu yaitu urutan terendah dari 20 Puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu yang mempunyai balita dengan kunjungan ke Posyandu Al-Mushawir di wilayah kerja Puskesmas Sungai Limau Tahun 2012. Desain penelitian ini adalah Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita di Posyandu Al-Mushawir wilayah kerja Puskesmas Sungai Limau yang berjumlah 68 orang dan sampel penelitian berjumlah 48 responden. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner, pengolahan data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 48 responden, sebanyak 27 responden yang berpengetahuan kurang tentang posyandu, terdapat 21 responden yang tidak berkunjung ke posyandu, dan dari 26 responden yang memiliki sikap negatif, sebanyak 20 responden yang tidak berkunjung ke posyandu, dan didapatkan hubungan yang bermakna antara hubungan pengetahuan dengan kunjungan posyandu dengan nilai p= 0,013 (p
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG IMUNISASI TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALALAK KABUPATEN AGAM TAHUN 2012 Rahmi Rahmi Kurnia Gustin
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.171

Abstract

Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak untuk merangsang sistem imunologi tubuh membentuk antibodi spesifik dari penyakit tertentu. Namun demikian, cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Malalak masih sangat rendah, dan merupakan Puskesmas dengan cakupan imunisasi terendah di Kabupaten Agam. Survei awal di Puskesmas Malalak diketahui bahwa masih banyak ibu yang tidak membawa anaknya untuk imunisasi dengan alasan jarak rumah yang jauh ke tempat imunisasi, dan petugas kesehatan kurang memberikan peyuluhan sehingga ibu tidak mengetahui dampak jika tidak memberikan imunisasi dasar lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar. Jenis penelitian Analitik dengan desainCross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Malalak pada bulan Juli s/d September 2012. Populasi adalah ibu yang mempunyai balita di wilayah kerja Puskesmas Malalak, berjumlah 150 orang. Sampel berjumlah 109 ibu balita, yang diambil secara multistage random sampling. Data dikumpulkan dan dianalisis secara komputerisasi menggunakan uji chi square. Hasil analisa univariat diketahui (52,3 %) responden memiliki pengetahuan tinggi, (51,4 %) sikap positif, dan (65,1 %) memberikan imunisasi dasar tidak lengkap pada balitanya. Hasil analisis bivariat tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (p = 0,175 dan OR = 0,532), dan tidak ada hubungan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (p = 0,231 dan OR = 1,766). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi pemberian imunisasi dasar lengkap.
HUBUNGAN PRILAKU MENJAGA GENITALIA EKSTERNA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS XI SMA N 1 KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU TAHUN 2012 Yunefit Yunefit Ulfa
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v3i2.172

Abstract

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Salah satu gejala terjadinya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi adalah Keputihan. Lebih dari 70% wanita Indonesia mengalami keputihan yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atau protozoa (Trichomonas vaginalis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prilaku menjaga genitalia eksterna dengan kejadian keputihan. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana populasi adalah siswi kelas XI SMA N 1 Kec.Pangkalan Koto Baru yang berjumlah 103 orang, dan sampel diambil sebanyak populasi yang ada. Dari 103 responden yang diteliti menunjukkan lebih dari separoh yaitu sebanyak 61,2 % ( 63 orang ) berprilaku buruk dalam menjaga genitalia eksternanya dan lebih dari separoh sebanyak yaitu 60,2 % (62 orang) mengalami keputihan patologis. Setelah dilakukan uji statistik Chi-Square didapatkan p = (0,000) yang berarti Ha diterima, dengan derajat kepercayaan p ≤ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara prilaku menjaga genitalia eksterna dengan kejadian keputihan. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan upaya penyuluhan dan konseling tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang keputihan dan personal hygiene. Disarankan pagi peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang perawatan genetalia eksterna.

Page 1 of 46 | Total Record : 453


Filter by Year

2010 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Volume 16 Nomor 1 Tahun 2025 (on progress) Vol 15 No 3 (2024): Jurnal Kesehatan Volume 15 Nomor 3 Tahun 2024 Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Vol 14 No 3 (2023): Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 13 (2022): Supplementary 1 Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Vol 12 No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN Vol 12 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN Vol 12 (2021): Supplementary 2 Vol 12 (2021): Supplementary 1 Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN - Special Issue Hari Kesehatan Nasional 2020 Vol 11 No 3 (2020): Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN-SPECIAL ISSUE KEBIDANAN Vol 10 No 3 (2019): JURNAL KESEHATAN Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi Vol 10 (2019): Special Issue HKN Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 8 No 1 (2017) Vol 7 No 2 (2016) Vol 7 No 1 (2016) Vol 6 No 2 (2015) Vol 6 No 1 (2015) Vol 5 No 2 (2014) Vol 5 No 1 (2014) Vol 4 No 2 (2013) Vol 4 No 1 (2013) Vol 3 No 2 (2012) Vol 3 No 1 (2012) Vol 2 No 2 (2010) More Issue