Pikiran irasional yang dialami oleh konseli EM secara tidak langsung menghambat proses kelancaran EM dalam bersosialisasi dengan teman sebaya. Pikiran irasional tersebut menjadikan konseli memiliki kecemasan dan kebimbangan untuk bersosialisasi. Apalagi konseli termasuk perantau di Pulau Jawa ini dan tidak bersama orang tua, sehingga membutuhkan teman untuk curhat. Penelitian ini menjelaskan tentang pendekatan rational emotive behavior therapy (REBT) dengan teknik dispute kognitif mengatasi pikiran irasional terhadap orang lain pada siswi XII TAV di SMK Gamaliel 1 Madiun. Pemberian bantuan dengan menggunakan REBT diterapkan untuk memperbaiki cara pandang pasien terhadap keadaan yang sedang dihadapi. Teknik cognitive dispute mengubah pikiran irasional konseli menjadi rasional. Pada tahap ini konseli diajarkan bahwa mereka mempunyai potensi untuk mengubah hal tersebut. Pada Tahap pertama yang dilakukan konseli adalah melakukan pembekalan mengenai proses konseling, tahap kedua konseli dibantu untuk yakin bahwa pemikiran dan perasaan negatif tersebut dapat ditantang dan diubah, Tahap ke tiga, konseli mengembangkan pikiran rasional agar tidak terjebak pada masalahnya, dan untuk tahapan ke empat ini, mengevaluasi kemajuan konseli. Dengan cognitive dispute dapat memberikan perubahan positif pada konseli, dapat mengelola dampak dari pikiran irasionalnya. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan pikiran rasional konseli.
Copyrights © 2022