Pemberian kode diagnosis pada rekam medis pasien mengacu pada aturan ICD-10 (International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem). Seorang coder memiliki tanggung jawab terhadap keakuratan pengkodean, oleh karena itu kemampuan dan keterampilan tentang cara pengkodean diagnosis utama sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sitanala Kota Tangerang. Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sitanala memiliki 9 orang petugas rekam medis (koder), penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dan mengapa permasalahan yang ada di lapangan terjadi dengan metode wawancara dan observasi. Populasi penelitian ini adalah berkas rekam medis diagnosis gastroenteritis akut sebanyak 122 dan sampel sebanyak 94 sampel berdasarkan perhitungan berdasarkan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kode yang benar sebanyak 0 (0,00%), kode yang salah sebanyak 94 (100%). Belum semua SPO terkait penetapan kode diagnosis telah dilaksanakan. Penulisan diagnosis dokter menjadi kendala utama dalam melakukan proses kodefikasi. Penyebab ketidakakuratan kode diagnosis adalah kurangnya karakter keempat dalam kode.
Copyrights © 2023