Penerimaan sosial merupakan keadaan diterimanya individu dalam hubungan sosialnya, dimana ketika kurangnya penerimaan sosial dapat menyebabkan individu terlebih anak berkebutuhan khusus tidak dapat mencapai potensi maksimalnya. Salah satu faktor penerimaan sosial adalah keterampilan sosial, dimana dengan keterampilan sosial masyarakat yang mumpuni terlebih dalam interakasinya dengan anak berkebutuhan khusus yang sedikit berbeda dengan anak pada umumnya yang mampu menumbuhkan penerimaan sosial terhadap anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan sosial dengan penerimaan sosial masyarakat pada ABK. Metode yang digunakan adaIah kuantitatif korelasi dengan pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive random sampling. Subjek penelitian adalah masyarakat dusun Ledok, desa Kemirisewu, dengan jumlah responden 200 orang. Penelitian ini menggunakan teori penerimaan sosial Hurlock (1978 dalam ari, 2020) dan keterampilan sosial menurut Prabowo (2013 dalam Muhammad, 2020) dalam membuat instrumen penelitian. Hipotesis hubungan keterampilan sosial dan penerimaan sosial masyarakat pada ABK diterima. Ini berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan adanya hubungan positif dengan korelasi Iemah antara keterampilan sosial dengan penerimaan sosial masyarakat pada ABK dengan nilai koefesien korelasi pearson r=-0,408, p=0,000 (p<0,05). Yang artinya semakin tinggi keterampilan sosial, maka semakin tinggi penerimaan sosialnya, begitu pula sebaliknya.
Copyrights © 2022