Kehidupan di rumah tahanan yang monoton dan kurangnya fasilitas untuk berpikir kreatif seringkali memicu stres dan menjadi tekanan psikologis bagi tahanan. Akibat dari kondisi tersebut, tahanan mungkin secara tidak sadar mengadopsi atau memicu kecenderungan perilaku negatif, seperti agresivitas, menghina orang lain dan bertengkar. Oleh karena itu ada kebutuhan yang besar akan perawatan kesehatan mental dan juga fasilitas yang mungkin dapat membantu pencegahan, seperti art therapy. Tujuan art therapy sebagai media katarsis atau pelepasan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, seperti cemas, takut, marah, atau sedih sehingga partisipan dapat mengeksplorasi diri dan fokus pada hal yang positif. Metode pelaksanaan yang digunakan ialah melukis di atas kain sebagai perwujudan art therapy. Partisipan dalam kegiatan ini, yaitu Warga Binaan Wanita yang terdaftar sebagai tahanan baru dan kesulitan dalam penyesuaian diri sebanyak 15 orang. Evaluasi kegiatan melalui observasi dan wawancara kepada partisipan, hasil evaluasi didapatkan 13 partisipan merasa sangat puas, 1 partisian merasa puas dan 1 partisipan merasa cukup puas.
Copyrights © 2024