Lower Order Thinking Skills kurang terstimulus untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan. Kurikulum 2013 seharusnya menerapkan mata pelajaran yang berhubungan dengan HOTS namun pada saat ini masih ada sekolah yang menerapkan pembelajaran berbasis LOTS saat pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis lower order thinking skills. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sasaran untuk menjelaskan sifat situasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru dalam menggunakan Lower Order Thinking Skiils dalam Pembelajaran Agama Islam menyesuaikan dengan kemampuan siswa pada setiap kelas. Sedangkan Hasil rata-rata posttest kemampuan berpikir siswa pada Kelas 11 IPA 1 sebesar 29.45 dengan jumlah siswanya 20 siswa, sedangkan skor rata-rata posttest dikelas 11 IPA 2 sebesar 28.39 dengan jumlah siswanya 33 siswa. Skor rata-rata posttest dikelas 11 IPA 3 sebesar 27.29 dengan jumlah siswanya 32 siswa, sedangkan skor rata-rata posttest dikelas 11 IPA 4 sebesar 26.11 dengan jumlah siswanya 31 siswa. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan fokus terhadap kemampuan berpikir rendah atau berbasis Keterampilan Berpikir Dasar (Lower Order Thinking Skills) hanya diterapkan oleh guru yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024