Indonesia beroperasi memakai sistem mata uang ganda: sistem mata uang konvensional serta sistem mata uang Syariah. Supaya kebijakan moneter bisa menggapai tujuannya, dibutuhkan sesuatu mekanisme saluran yang disebut mekanisme transmisi kebijakan moneter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris tentang bagaimana kedua instrumen transmisi kebijakan moneter konvensional (termasuk kredit, pinjaman, dan suku bunga) dan instrumen transmisi kebijakan moneter syariah (termasuk pembiayaan syariah untuk hasil) memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Informasi sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi time series bulanan dari tahun 2015 hingga 2021 yang diterbitkan melalui web resmi Bank Indonesia, OJK, dan Badan Pusat Statistik. Metode analisis informasi adalah model regresi linier berganda yang digunakan dengan Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dipengaruhi oleh transmisi kebijakan moneter konvensional, yang mencakup suku bunga (INT) dan kredit atau pinjaman (LOAN). Sumatera Timur. Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dipengaruhi oleh kebijakan moneter syariah, termasuk pembiayaan syariah (FINC) dan profit loss sharing (PLS). Secara parsial, kredit dan simpanan (LOAN), suku bunga (INT), dan tingkatan untuk hasil (PLS) berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara, sementara pembiayaan syariah (FINC) berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023