Latar Belakang: Masa remaja merupakan fase perkembangan dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan pencarian jati diri. Konsumsi minuman keras di kalangan remaja meningkat, dengan prevalensi mencapai 25,2%, terdiri atas 28,3% pada remaja laki-laki dan 22,4% pada remaja perempuan. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan perkembangan psikososial remaja. Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi minuman keras pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif di SMA Negeri 3 Atambua. Populasi penelitian adalah seluruh siswa, dengan sampel 41 responden yang mengonsumsi minuman keras, diambil menggunakan purposive sampling. Kriteria inklusi adalah siswa berusia 14-19 tahun yang telah mengonsumsi minuman keras dalam satu tahun terakhir. Instrumen penelitian meliputi Kuesioner Alcohol Use Disorders Identification Test (AUDIT) 10 item dan Drinking Motives Questionnaire-Revised (DMQR) 20 item. Hasil: Sebanyak 53,7% remaja tergolong peminum risiko sedang, dengan motif sosial menjadi alasan utama konsumsi alkohol sebesar 46,3%. Kesimpulan: Penguatan pendidikan di sekolah dan komunitas, keterlibatan orangtua, pengembangan keterampilan hidup remaja, penyediaan alternatif positif, serta kolaborasi lintas-sektoral diperlukan untuk mencegah konsumsi alkohol di kalangan remaja.
Copyrights © 2024