Limbah cair yang dihasilkan oleh berbagai industri sering kali dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Banyak industri yang langsung membuang limbah cairnya ke sungai, sehingga mengurangi daya dukung lingkungan. Limbah cair dari industri tahu mengandung kadar polutan organik yang tinggi, serta total suspended solid (TSS) yang signifikan. Tingginya TSS dapat menghambat penetrasi sinar matahari ke dalam udara, mengganggu proses fotosintesis, menurunkan kadar oksigen terlarut yang dihasilkan tanaman udara, dan merusak keseimbangan ekosistem akuatik. Kulit jeruk memiliki potensi besar sebagai koagulan alami karena mengandung senyawa bioaktif seperti pektin, limonen, flavonoid, dan asam askorbat, yang memiliki kemampuan menggumpalkan partikel tersuspensi dalam air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan berbagai jenis kulit jeruk serta menentukan jenis kulit jeruk yang paling efektif dalam menurunkan kadar TSS pada limbah cair tahu. Pertama, kulit jeruk dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C selama 2 jam. Setelah itu, kulit jeruk yang telah kering dihaluskan menggunakan blender dan disaring menggunakan anyaman. Serbuk kulit jeruk yang dihasilkan kemudian siap dimanfaatkan sebagai koagulan dengan parameter uji yang digunakan TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga variasi koagulan baik itu kulit jeruk nipis, kulit jeruk purut, dan kulit jeruk sunkist dengan penurunan kadar TSS dengan masing-masing koagulan 2 g diperoleh hasil terbaik didapatkan pada koagulan kulit jeruk sunkist yaitu 26,96%.
Copyrights © 2024