cover
Contact Name
Gyan Prameswara
Contact Email
gyan@atim.ac.id
Phone
+6287791553221
Journal Mail Official
jtkm@atim.ac.id
Editorial Address
UPPM Politeknik ATI Makassar Gedung UPPM Politeknik ATI Makassar, Jl. Sunu No. 220, Kota Makassar
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Teknologi Kimia Mineral
ISSN : 2829923X     EISSN : 2829923X     DOI : -
Ruang lingkup jurnal ini berupa hasil penelitian, pemikiran, ide, gagasan dengan cakupan dengan lingkup sebagai berikut: Kimia Proses: -Kinetika reaksi -Katalis -Teknik reaksi kimia -Modelling dan optimasi proses -Proses kimia industri -Teknik pengolahan lingkungan -Bioproses Pengolahan Mineral: -Benefisiasi mineral -Metalurgi ekstraktif (hidrometalurgi, pirometalurgi dan elektrometalurgi) -Proses purifikasi mineral -Karakterisasi mineral -Material maju
Articles 78 Documents
EVALUASI SISTEM KOMINUSI PRIMER PADA BENEFISIASI COPPER-BEARING-MINERAL Prameswara, Gyan; Tyassena, Flaviana Yohanala Prista; Perkasa, Pandu Dwi Cahya
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.972 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.16

Abstract

Proses kominusi merupakan langkah awal dalam pengolahan mineral. Efisiensi dan keberhasilan memetakan atau untuk karakterisasi material pada proses ini akan membantu pembangunan strategi pengolahan yang paling tepat untuk pemurnian Cu dari bijih kalkopirit. Sistem kominusi yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari 2 proses grinding (jaw crusher dan ball mill). Proses grinding pertama menggunakan jaw crusher belum efektif untuk menggerus bijih kalkopirit. Masih terdapat frekuensi massa yang tinggi pada rentang ukuran lebih besar dari 600 µm. Oleh karena itu, dilakukan penggerusan kedua menggunakan ball mill dengan rasio berat umpan:bola baja = 1:10, kecepatan putar 25 rpm selama 60 menit. Produk grinding kedua memiliki frekuensi massa lebih dari 60% pada rentang ukuran lebih kecil dari 180 µm. Nilai ukuran pada 80% kumulatif massa lolos (P80) pada produk grinding kedua juga berkurang secara signifikan yaitu berada pada rentang ukuran 212-355 µm. Karakterisasi mineral juga telah dilakukan untuk mengetahui konsentrasi elemen dan mineral pada sampel. Cu sebagai target mineral memiliki konsentrasi sebesar 7.57% sedangkan Si sebagai major elemen memiliki konsentrasi sebesar 35.5%. Mineral paling dominan pada sampel adalah kuarsa, kalkopirit, kalkosit dan kovelit dengan konsentrasi masing-masing secara berurutan adalah sebesar 81.10%, 2.76%, 13.28 dan 2.86%.
PRODUKSI GULA REDUKSI DARI SABUT KELAPA MELALUI PRETREATMENT AUTOCLAVE Junianti, Fitri; Widjaja, Arief
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.067 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi gula reduksi dari bahan biomassa. Pemilihan biomassa ini dengan melihat kandungan dari selulosa dan hemiselulosa pada biomassa tersebut. Sabut kelapa memiliki 22 % selulosa, 10% hemiselulosa, 47% lignin, 12% air (moisture), 1,5% abu dan 7,5% ekstrak. Tahapan pada penelitian ini dimulai dengan pretreatment mekanik untuk memperbesar luas permukaan sabut kelapa sehingga mudah untuk didegradasi dan tahan lama. Tahapan selanjutnya yaitu dipretreatment dengan autoclave pada kondisi operasi 121oC dan 1 bar dengan waktu reaksi 15, 30, 45, dan 60 menit. Konsentrasi gula reduksi terbesar didapatkan pada kondisi operasi 121oC dan 1 bar dengan waktu reaksi 60 menit.
PENGARUH KOMINUSI DENGAN MENGGUNAKAN BALL MILL TERHADAP KARAKTERISTIK ORE NIKEL DARI MOROWALI Hatimah, Husnul; Amin, Idi; Tyassena, Flaviana Yohanala Prista; Prameswara, Gyan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.102 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.19

Abstract

Nikel merupakan salah satu barang tambang yang sangat berharga dan memiliki yang tinggi di pasaran dunia. Untuk memanfaatkan nikel yang terdapat di wilayah Indonesia agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka dilakukan pengolahan mineral dengan menggunakan alat ball mill yang digunakan untuk pengecilan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineral laterite Morowali serta pengaruh banyak bola dan variasi waktu terhadap karakteristik mineral laterite Morowali. Variasi bola yang digunakan yaitu 5 bola, 10 bola, dan 15 bola dan untuk variasi yaitu 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Penelitian ini mempelajari tentang bagaimana Particle Size Distribution sampel ore nikel dari Morowali, karakteristik sampel ore nikel dari Morowali, kadar Ni dalam sampel, serta fase-fase yang terdapat pada sampel. Hasil analisa elemen menggunakan XRF didapatkan mineral laterit dari Morowali termasuk jenis limonit karena kandungan besi (Fe) yang didapatkan sebanyak 13,8255 % yang lebih tinggi dari kandungan magnesium (Mg) didapatkan 5,1324% dan hasil XRD didapatkan fasa yang dominan fasa lizardite dan fasa clinoclore. Pada pengaruh variasi bola, semakin banyak bola yang digunakan maka semakin banyak kandungan Nikel (Ni) yang terekspos. Didapatkan kandungan nikel sebanyak 1,93%. Pada variasi waktu, semakin lama waktu yang digunakan untuk ball mill bahwa semakin banyak kandungan nikel (Ni) yang terlepas dari pengotornya dan didapatkan kandungan nikel sebanyak 1,91%.
ANALISIS KUALITAS ARANG AKTIF DARI BIJI KAPUK SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TEMBAGA (Cu) DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI Rahim, Herlina; Ardhafa, Willian; Rachma, Rachma
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.888 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.20

Abstract

Arang aktif banyak dimanfaatkan sebagai adsorben dalam proses pengolahan limbah karena arang aktif mampu menyerap berbagai macam jenis logam berat seperti Pb, Cu, Fe, dan beberapa jenis logam berat lainnya. Arang aktif yang digunakan dari bahan baku biji kapuk. Logam tembaga yang terkandung pada air limbah yang dijadikan sampel sebagai pengaplikasian arang aktif dengan proses adsorbsi. Pada proses adsorpsi dikenal istilah adsorben dan adsorbat, Biji Kapuk di Aktivasi menggunakan H2SO4 pekat 3ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas arang aktif dari biji kapus sebagai adsorben logam tembaga (Cu) dalam limbah cair industry. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biji kapuk dapat dijadikan arang aktif yang berkualitas karena telah memenuhi spesifikasi karbon aktif Standar Industri Indonesia (SNI No 06-3730-1995) syarat mutu arang aktif, dengan rendemen sebesar 68,7 %, kadar air sebanyak 3,7% dan kadar abu sebanyak 1,6 %, Dan hasil penurunan kadar logam tembaga pada masing-masing variasi massa 1 gram, 3 gram, dan 5 gram yaitu pada variasi massa 1,003 gram presentasi penurunan kadar logam tembaga sebanyak 1,700 mg/L, massa 3,007 gram presentasi penurunan kadar logam tembaga sebanyak 1,350 mg/L, dan pada massa 5,004 gram presentasi penurunan kadar logam tembaga sebanyak 0,97 mg/L. Hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan standar baku mutu tentang kadar logam pada limbah cair industri yaitu 2 mg/L.
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP POWER BLEACH PADA LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KALSINASI Arninda, Andi; Diana, Sri; Nirwan, Nirwan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.698 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.21

Abstract

Spent Bleaching Earth merupakan salah satu limbah padat B3 yang dihasilkan dari industri pemurnian minyak goreng dan sejenisnya. Limbah B3 ini dapat diregenerasi agar dapat digunakan kembali pada proses pemucatan pada industri kelapa sawit. Spent Bleaching Earth diekstrak dengan n-heksana kemudian dioven kembali. Langkah berikutnya, Spent Bleaching Earth direndam dalam larutan HCl dengan konsentrasi 0.5N, dan 1N kemudian dipanaskan dengan variasi suhu 200 oC, 400 oC, 600 oC. Bleaching Earth memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran ion, selain itu gaya yang dihasilkan pada adsorpsi fisik ini adalah gaya Van der Waals dengan membentuk ikatan hidrogen yang lemah sehingga mudah diputuskan. SBE hasil reaktivasi dapat digunakan kembali sebagai adsorben pada pemucatan CPO, dengan cara ini maka dapat menghemat penggunaan bleaching earth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur aktivasi terhadap bleaching power dari spent bleaching earth yang telah regenerasi. Bentonit hasil regenerasi dapat digunakan kembali sebagai adsorben pada proses pemucatan CPO. Kondisi terbaik regenerasi bentonit bekas yang dilakukan secara kimia fisika dengan aktivator pemanasan dicapai pada temperatur 600 oC dengan persen removal sebesar 45%. Semakin tinggi temperatur regenerasi, maka akan semakin banyak warna merah yang mampu diserap dan semakin baik kualitas minyak.
STUDI KINETIKA ADSORPSI ION STRONSIUM MENGGUNAKAN ZEOLIT TERPILAR TITANIUM DIOKSIDA Basuki, Kris Tri; Fatuzzahroh, Muni; Ariyanti, Dhita; Saputra, Andri
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.236 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.22

Abstract

Aktivitas pertambangan dapat berpotensi menimbulkan keberadaan Technologically Enhanced Naturally Occuring Radioactive Material (TENORM). Salah satu radionuklida yang terkandung dalam TENORM adalah stronsium pada air produksi sebagai radionuklida terlarut. Jika masuk dalam tubuh, stronsium bisa menyebabkan penyakit kanker tulang, tumor, dan leukimia. Pada penelitian ini stronsium dihilangkan dari larutan dengan teknik adsorpsi secara batch menggunakan zeolit terpilar titanium dioksida. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika adsorpsi stronsium oleh zeolit terpilar titanium dioksida menggunakan tiga model kinetika, yaitu pseudo orde satu, pseudo orde dua, dan model kinetika Langmuir-Hinshelwood. Berdasarkan studi kinetika yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa adsorpsi stronsium oleh zeolit terpilar titanium dioksida mengikuti model kinetika pseudo orde dua dengan nilai k2 sebesar 0,6022 (g/mg.menit) dan qe secara teoritis sebesar 9,5785 mg adsorbat/g adsorben.
KINETIKA EKSTRAKSI HIDROTERMAL SENYAWA FENOLIK GRACILARIA SP Setyorini, Dwi
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.611 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.24

Abstract

Senyawa fenolik merupakan salah satu komponen fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan termasuk alga Gracilaria sp. Senyawa fenolik dikenal sebagai antioksidan yang mengandung agen bioaktif penting yang bermanfaat bagi kesehatan manusia seperti mencegah maupun menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satu cara untuk mengambil senyawa fenolik yaitu melalui proses ekstraksi dengan menggunakan air subkritis sebagai pelarut karena ramah lingkungan , food grade dan biayanya relative murah. Untuk mengetahui kondisi operasi yang optimal, diperlukan perhitungan kinetika ekstraksi menggunakan persamaan lagergren untuk mengetahui jumlah faktor minimal yang mempengaruhi hasil ekstraksi senyawa fenolik pada gracilaria Sp. Ekstraksi dilakukan pada 3 variabel suhu yang berbeda yaitu 140oC, 160oC dan 180oC pada tekanan 3 MPa. Kadar senyawa fenolik equivalen dengan asam galat. Model kinetika ekstraksi yang sesuai yaitu orde 1, hal ini menunjukkan bahwa proses ekstraksi di pengaruhi oleh 1 variabel.
PERBANDINGAN BATUBARA DAN CaSO4 SEBAGAI REDUKTOR DALAM PROSES REDUKSI BIJIH NIKEL LATERIT Tyassena, Flaviana Yohanala Prista; Agus, Tri Gustiany; Nur, Muhammad Aslam; Prameswara, Gyan; Amin, Idi
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.255 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.25

Abstract

Berdasarkan data ESDM pada Tahun 2020 Indonesia memiliki 52% cadangan nikel yang ada di dunia. Cadangan nikel di Indonesia ini sebagian besar (90%) tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Pirometalurgi konvensional merupakan metode pengkayaan mineral yang sering digunakan namun memiliki kelemahan dimana dibutuhkan energi yang besar dan berakibat pada biaya yang besar. Oleh karena itu saat ini banyak dilakukan penelitian untuk mengembangkan proses pirometalurgi suhu rendah dengan memanfaatkan reduktor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan dua jenis reduktor, yaitu batubara dan CaSO4 serta melihat peranannya dalam proses reduksi selektif. Dua jenis reduktor, yaitu batu bara dan CaSO4, masing-maing dicampur dengan ore nikel dengan perbandingan berat 1:4 dan 1:10. Proses reduksi selektif dilakukan dengan kalsinasi menggunakan furnace pada variasi suhu 800oC, 900oC, dan 1000oC selama 120 menit. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa reduktor CaSO4 pada suhu 1000oC menghasilkan % recovery yang lebih tinggi mencapai 36% dibandingkan dengan batubara yang hanya mencapai 17%. Kandungan Sulfur pada CaSO4 akan berikatan dengan besi membentuk FeS dan kalsium akan berikatan dengan silikat. Proses pemisahan secara magnetik lebih lanjut diperlukan untuk memisahkan pengotor-pengotor non-magnetik yang terbentuk, yaitu FeS dan CaSi2O5 sehingga akan didapatkan % recovery nikel yang lebih tinggi. Sedangkan hasil yang tidak optimal pada batubara disebabkan karena rendahanya kandungan karbon, serta tingginya kandungan zat pengotor dan air.
REVIU MODEL DISTILASI REAKTIF DALAM PRODUKSI ETIL ASETAT Jerry, Jerry; Ulia, Hasnah
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.89 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.51

Abstract

Pengembangan proses pemisahan dan reaksi secara simultan pada kolom distilasi mempunyai kelebihan yaitu, biaya investasi yang murah, dapat menggeser pembatasan oleh azeotrop, tingkat konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses pemisahan dan reaksi secara terpisah. Kelebihan yang ditawarkan distilasi reaktif menjadi ketertarikan sendiri untuk dikaji. Pemodelan distilasi reaktif melibatkan beberapa peristiwa penting, yaitu kesetimbangan fasa, kesetimbangan reaksi dan perpindahan panas. Model yang telah dikembangkan menggunakan persamaan neraca massa dan neraca energi keadaan unsteady state dan mengasumsikan terjadi kesetimbangan fasa dan reaksi setiap tahap kolom distilasi. Model yang telah dikembangkan menggunakan persamaan kinetika reaksi setiap tahap dan parameter nilai aktivitas ᵞ yang paling sesuai untuk kondisi Etil Asetat adalah UNIFAC.
PENGARUH CAMPURAN KARBON TEMPURUNG KELAPA DAN BATU BARA SUB BITUMINUS PADA TREATMENT KARBURASI TERHADAP PENINGKATAN NILAI KEKERASAN MATERIAL BAJA ST37 Sari, Dewi Purnama; Rahmayanti, Rahmayanti; Kamaluddin, Kamaluddin
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.993 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.65

Abstract

Peningkatan produksi baja dunia seiring dengan peningkatan kebutuhan baja yang semakin masif, penggunaan baja pada industri manufaktur dan otomotif harus didukung dengan sifat mekanik baja yang baik guna mendukung ketahanan baja terhadap efek penggunaan jangka Panjang. Baja karbon rendah dikelompokkan ke dalam baja yang dapat diolah dengan permesinan karna sifatnya yang mudah dibentuk tetapi kelemahan baja karbon rendah yaitu nilai kekerasan yang rendah sehingga mudah mengalami keausan, deformasi, rompal, dan pecah, hal ini dapat disiasati dengan metode pengerasan permukaan, pengerasan permukaan dilakukan dengan proses karburasi dimana penambahan karbon dalam kotak karburasi akan menyebabkan difusi karbon ke permukaan baja. Parameter keberhasilan dari karburasi salah satunya ialah jenis karbon dan penambahan energizer, proses karburasi menggunakan material ST37, dipanaskan pada temperatur 850◦C,ditahan selama 4 jam, kemudian spesimen dilakukan proses hardening dengan media pendingin air. Hasil diperoleh nilai kekerasan rawa material meningkat dari 8,7 HRC menjadi 31, 3 pada campuran arang tempurung kelapa dan batu bara (1:1) dan 51,2 HRC pada campuran yang sama dengan penambahan energizer. Peningkatan nilai kekerasan ini seiring dengan keberhasilan proses karburasi, penambahan energizer membuat proses karburasi semakin efektif dan efisien.