Penelitian ini bertujuan untuk merancang dipan minimalis dengan memanfaatkan kayu jati dan rotan, dua material yang sering digunakan oleh pengrajin di Desa Tahunan Bendo, Kabupaten Jepara. Meskipun sumber daya kayu jati dan rotan tidak melimpah di desa ini, Desa Tahunan Bendo dikenal sebagai pusat pengrajin furnitur dipan di Jepara. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi material, desain, dan evaluasi desain tanpa pembuatan prototipe. Tahap eksplorasi material melibatkan pemilihan dan analisis karakteristik fisik serta mekanis dari kayu jati dan rotan. Dalam tahap desain, konsep dipan minimalis dikembangkan dengan menggabungkan kekuatan kayu jati dan fleksibilitas rotan, kemudian divisualisasikan melalui sketsa dan model digital. Evaluasi desain dilakukan dengan melibatkan pengrajin lokal untuk mendapatkan masukan dan menilai kelayakan desain dari aspek fungsional, estetika, biaya produksi, dan keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kayu jati dan rotan tidak hanya meningkatkan nilai estetika dipan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan melalui pemanfaatan bahan alami dan teknik pengolahan yang ramah lingkungan. Desain minimalis dipilih untuk memenuhi kebutuhan hunian modern yang mengutamakan efisiensi ruang dan estetika sederhana. Produk akhir dipan minimalis ini diharapkan dapat menjadi alternatif furnitur yang berkelanjutan dan estetik bagi masyarakat setempat maupun pasar yang lebih luas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024