Teori Double Movement dalam penafsiran Al-Qur'an menurut Fazlur Rahman adalah cara hermeneutik yang mengakomodasi dua prinsip pokok dalam memahami teks agama. Gerakan pertama adalah memahami konteks historis dan sosial pada masa turunnya wahyu yang membantu kita untuk memahami maksud asli Al-Qur'an pada saat itu. Gerakan kedua adalah menerapkan pemahaman tersebut dalam konteks sosial dan budaya masa kini, dengan mempertimbangkan perkembangan zaman. Fazlur Rahman percaya bahwa untuk meraih hikmah dan relevansi Al-Qur'an dalam kehidupan modern, penting bagi kita untuk menyatukan pesan-pesan Al-Qur'an dengan isu-isu kontemporer, sambil tetap menghormati konteks sejarah yang asli. Teori ini bertujuan untuk menghindari penafsiran yang tekstual dan kakuserta membuka ruang bagi interpretasi yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan cara ini, Fazlur Rahman ingin menunjukkan bahwa Al-Qur'an tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga dapat memberikan panduan yang relevan bagi umat manusia di setiap era.
Copyrights © 2024