Tanaman mentimun merupakan tanaman yang dapat tumbuh serta beradaptasi dalam berbagai kondisi lingkungan. Produksi mentimun mentimun di Indonesia mengalami flutuatif dari 2019 hingga 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengendalian gulma yang tepat terhadap berbagai perlakuan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2023 sampai bulan Agustus 2023 di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Penelitian faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan yang dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 24 satuan petak percobaan dengan perlakuan P0 : Tanpa penyiangan gulma, P1: Bebas gulma (penyiangan setiap 3 hari sekali), P2: Penyiangan manual 21 HST, P3: Herbisida oxyfluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1+ penyiangan manual 21 HST, P4: Mulsa Hitam Perak + penyiangan manual 21 HST, P5 : Mulsa Jerami Padi + penyiangan manual 21 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, rerata jumlah buah per tanaman, rerata diameter buah, rerata panjang buah, rerata bobot buah per tanaman, dan bobot buah per hektar pada tanaman mentimun. Perlakuan bebas gulma, perlakuan hitam perak + penyiangan manual 21 HST, perlakuan herbisida oxyfluorfen dengan dosis 1,5 l ha-1+ penyiangan manual 21 HST, dan perlakuan mulsa jerami padi + penyiangan manual 21 HST memiliki hasil bobot buah per hektar yang tinggi dibandingkan pada perlakuan tanpa penyiangan gulma dengan hasil sebesar 68,1 ton ha-1, 66,6 ton ha-1, 56,1 ton ha-1, dan 52,1 ton ha-1.
Copyrights © 2024