Produktivitas yang rendah pada beras merah dan beras hitam dipengaruhi oleh tingginya jumlah gabah hampa akibat faktor genetik. Kekurangan lain yang dimiliki oleh padi beras hitam yaitu umur tanaman yang tergolong panjang serta hasil yang tergolong rendah jika dibandingkan dengan beras putih. Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu perakitan varietas berdaya hasil tinggi melalui induksi mutasi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hasil beberapa mutan padi beras merah Inpago Unram I dan G10 generasi keempatM4) yang lebih tinggi dibandingkan kontrol Inpago Unram I dan Inpari-32. Pelaksanaan percobaan dimulai dari bulan Maret sampai November 2024 yang bertempat di Desa Saribaye, kecamatan Lingsar, kabupaten Lombok Barat, NTB. Penelitian menggunakan metode eksperimental. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari 22 perlakuan dengan 3 ulangan: 20 genotipe mutan (10 genotipe mutan Inpago unram I dan 10 mutan galur G10). Analisis data dilakukan menggunakan analasis keragaman (ANOVA) dan hasil yang berbeda nyata di uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Genotipe G1 adalah genotipe yang memiliki hasil lebih tinggi yaitu 6,85 ton/ha dari perlakuan lainnya kecuali G6 dan G18. Hasil yang lebih tinggi pada genotipe G1 (6,85 ton/ha) didukung oleh komponen hasil bobot 100 butir (2,74g), jumlah gabah berisi per malai (123,97 butir), dan bobot gabah berisi per rumpun (42,78 g).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024