Abstrak Sampah menjadi masalah kultural karena berdampak pada berbagai sisi kehidupan. Menurut beberapa pemerhati lingkungan dan persampahan, Indonesia belum memiliki data persampahan yang akurat dan valid baik volume maupun komposisinya. Sehingga hal ini berimplikasi pada penyusunan dan pengambilan keputusan yang belum tepat dalam menangani persoalan sampah secara nasional, provinsi, maupun kota kabupaten. WCD (World Clean-up Day) adalah kegiatan bersih-bersih yang dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia, melibatkan 191 negara atau sekitar 13 juta penduduk atau 5 persen populasi di dunia, termasuk Indonesia. Menurut (Kamumu, 2021), hari bersih-bersih sedunia atau World Clean-up Day (WCD) adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah laut. Tujuan dari WCD yaitu lahirnya momentum yang mempersatukan masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang baik agama, suku, budaya, antar golongan maupun bahasa yang berbeda melalui World Clean-up Day untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah di Indonesia. Menjadi gerakan massif untuk membut Indonesia yang bersih dari sampah serta mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan cinta lingkungan yang berkelanjutan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil olah data kegiatan WCD di Pantai Talang Siring yaitu peserta terbanyak berdasarkan kategori umur adalah peserta dengan jenjang umur 15-30 tahun sebesar 81,3% yang berasal dari pelajar, mahasiswa, instansi dan komunitas sedangkan pesrta yang paling sedikit terdapat pada jenjang umur 51-60 sebesar 4,2%. Hal tersebut berarti paling banyak usia remaja yang ditemukan memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan WCD. Selain itu,berdasarkan olah data ditemukan peserta perempuan lebih banyak yaitu sebesar 58,3% dari pada peserta laki-laki yaitu sebesar 41,7% KataKunci : Sampah, WCD,Pantai talang siring.
Copyrights © 2024