Perkembangan kemampuan berpikir kreatif siswa telah menjadi hal yang sangat diperhatikan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik creative problem solving dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa di SMA Negeri 1 Warunggunung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre-ekperimen. Penelitian ini melibatkan 30 partisipan yang dibagi kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian menunjukan terdapat penurunan nilai hasil post-test pada kelompok eksperiman setelah diberikan perlakuan berupa bimbingan kelompok dengan teknik creative problem solving (CPS). Hasil uji Mann Whitney adalah 0,253, nilai tersebut >0,05 yang memiliki arti penolakan terhadap hipotesis. Maka tidak terdapat pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA N 1 Warunggunung. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini. Faktor pertama yaitu, penggunaan metode eksperimen pada penelitian sosial dan pendidikan akan dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut partisipan penelitian salah satunya interaksi manusia dan lingkungan atau dengan manusia itu sendiri, faktor kedua yaitu pada saat penelitian berlangsung berada pada situasi penilaian tengah semester dimana adanya beberapa partisipan yang masih diberikan panggilan untuk menyelesaikan dan menuntaskan nilai yang belum tuntas sehingga banyak memecah konsentrasi partisipan ketika pemberian perlakuan, dan ada pula beberapa partisipan yang diberikan panggilan untuk menuntaskan permasalahan pribadinya oleh wali kelas sehingga partisipan ketika mengisi lembar kuisioner secara terburu-buru dan tidak berkonsentrasi penuh sehingga memperoleh skor yang bisa dikategorikan rendah dan sedang.
Copyrights © 2023