Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Vol 8 No 2 (2014): September

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN ATMOSFER TERHADAP KETAMPAKAN FAJAR SHADIQ

Nihayatur Rohmah (STAI NGAWI)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2014

Abstract

Penelitian lapangan ini membahas ketampakan fajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya lewat pendekatan fiqih-astronomis yang disajikan dalam bentuk deskriptif-analitis. Fajar shadiq tampak sebagai cahaya putih yang menyebar di sepanjang ufuk karena hamburan sinar Matahari oleh atmosfer Bumi. Fajar shadiq tampak sebagai cahaya berwarna biru, merah atau orange. Ada korelasi antara posisi astronomis Matahari dan penentuan waktu fajar. Penelitian, berkesimpulan bahwa ada pengaruh suhu terhadap sudut posisi Matahari. Kedua variabel tersebut memiliki hubungan berbanding lurus. Tegasnya, jika besarnya suhu atmosfer itu kecil (menurun) maka cahaya fajar akan tampak pada sudut depresi yang rendah, seperti suhu 18.1° Celcius, fajar shadiq tampak pada posisi Matahari -18°02’08’’. Sebaliknya, jika suhu atmosfer itu besar (meningkat) maka cahaya fajar akan terlihat pada sudut posisi Matahari yang tinggi pula, seperti pada suhu 18.9° Celcius maka fajar shadiq tampak pada sudut Matahari -20°52’29’’. Adapun nilai rata-rata (mean) posisi Matahari dengan merujuk pada keseluruhan data pengamatan, maka diperoleh hasil sudut depresi Matahari -18°39’29.4’’. Penelitian ini menguatkan teori bahwa astronomical twilight yang bersesuaian dengan fenomena fajar astronomi mulai terbit ketika Matahari berada pada kedudukan sudut depresi 18o di bawah horizon.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

almabsut

Publisher

Subject

Religion Humanities Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial is a journal managed by IAI Ngawi. In addition, the Al-Mabsut journal has two printed and online versions (ISSN:2089-3426 - E-ISSN: 2502-213X). Al-Mabsut is a journal that contains the study of Islamic and Social sciences. Studies that concentrate on the ...