Tingkat kepuasan kerja perawat dapat menimbulkan dampak yang berarti bagi tenaga kerja perawat itu sendiri maupun rumah sakit. Kepuasan kinerja perawat yang baik sangat memengaruhi kondisi kerja yang positif dan dinamis, sehingga mampu memberikan benefit nyata, tidak hanya pada rumah sakit atau organisasi, tetapi juga keuntungan bagi tenaga kerja itu sendiri. Sedangkan kepuasan kerja yang kurang baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik, mental maupun tingkah laku pada tenaga kerja perawat dan juga bagi rumah sakit tempatnya bekerja. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di RSI Malahayati Medan yaitu sebanyak 130 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu sebanyak 98 orang. Penelitian ini menggunakan univariat, bivariat dan multivariat dalam menganalisa data. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor man, money dan machine memiliki nilai p-value < 0,005 yang artinya ada pengaruh secara signifikan terhadap kepuasa kerja perawat. Sedangkan untuk faktor material dan methode memiliki nilai p-value > 0,005 yang artinya tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor man dengan nilai Odds Ratio tertinggi (OR=5,187). Diharapkan bagi pihak manajemen Rumah Sakit untuk terus berupaya meningkatkan kepuasan kerja bagi perawat. Kepuasan kerja perawat perlu mendapat perhatian serius dari pihak manajemen rumah sakit, karena perawat memegang peran krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada pasien.
Copyrights © 2024