Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fenomena campur kode dalam interaksi pembelajaran antara guru dan siswa di MI Mamba’ul Ulum, Desa Gejugjati, Pasuruan. Campur kode terjadi ketika penutur menyisipkan elemen bahasa lain dalam percakapan tanpa mengubah struktur gramatikal. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, perekaman, dan dokumentasi interaksi pembelajaran di kelas IV dan V. Penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik Suwito, yang membedakan campur kode menjadi internal dan eksternal. Data menunjukkan bahwa dalam interaksi pembelajaran, bentuk campur kode yang paling sering digunakan adalah campur kode internal, termasuk penyisipan kata, frasa, idiom, dan pengulangan kata. Campur kode eksternal lebih jarang ditemukan dan terbatas pada ungkapan idiom asing. Campur kode ini digunakan oleh guru sebagai strategi untuk mempermudah pemahaman materi dan menciptakan suasana komunikasi yang lebih dekat dengan siswa, yang memiliki latar belakang bahasa ibu berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya studi sosiolinguistik dalam konteks pendidikan bilingual serta memberikan wawasan kepada para pendidik mengenai pentingnya memahami penggunaan campur kode dalam pembelajaran di lingkungan multilingual.
Copyrights © 2024