Kota Bima merupakan salah satu daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan peningkatan kasus yang signifikan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kepadatan jentik nyamuk yang diukur dari nilai Angka Bebas Jentik (ABJ), House Indeks (HI), Container Indeks dan Bretau Indeks (BI). Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Kegiatan survei jentik ini dilakukan di wilayah kerja Puskermas Mpunda yang meliputi sepuluh Kelurahan, yaitu Kelurahan Manggemaci, Monggonao, Santi, Matakando, Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Panggi dan Sambina,e. Sampel dalam kegiatan penelitian ini berjumlah 250 rumah. Survei jentik dilakukan secara visual oleh 10 (sepuluh) orang Jumantik yang bertugas di setiap kelurahan dengan didampingi oleh 5 (lima) orang fasilitator yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima. Hasil survei menunjukkan bahwa angka bebas jentik di berbagai kelurahan masih di bawah Standar Pelayanan Minimal (SPM), dengan house index rata-rata 25% dan container index 12%, yang keduanya melampaui batas aman 6%. Tingginya angka ini menunjukkan bahwa risiko penyebaran DBD masih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang lebih efektif untuk mengurangi angka kejadian DBD.
Copyrights © 2024