Latar Belakang: Leptospirosis dan pes adalah penyakit zoonosis yang sering ditularkan oleh tikus, terutama di lingkungan industri seperti pabrik penggilingan gabah. Pemilihan umpan yang efektif dalam perangkap tikus merupakan langkah penting untuk mengurangi populasi tikus dan risiko penyebaran penyakit ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas berbagai jenis umpan (gabah, kelapa bakar, dan jagung manis) dalam menangkap tikus serta mengidentifikasi spesies tikus yang dominan di pabrik penggilingan gabah. Metode: Menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Desain penelitian yang digunakan post test only non equivalent control group. Populasi adalah seluruh tikus yang berada di penggilingan gabah, sampel diambil secara accidental sejumlah 45 ekor tikus, dengan menggunakan jenis umpan gabah, kelapa bakar dan jagung manis. Variabel penelitianya adalah umpan gabah, kelapa bakar dan jagung manis serta tikus hidup. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa umpan jagung manis memiliki efektivitas tertinggi (42,5%), diikuti oleh gabah (37,5%) dan kelapa bakar (32,5%). Spesies tikus yang dominan adalah Rattus rattus diardii (91%). Temuan ini menunjukkan pentingnya pemilihan umpan yang sesuai untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian tikus. Kesimpulan: Penggunaan jagung manis sebagai umpan utama dapat menjadi strategi efektif dalam program pengendalian tikus di lingkungan industri. Selain itu, hasil ini mendukung pentingnya pendekatan berbasis spesies dalam pengelolaan populasi tikus. Fokus pada Pengelolaan Lingkungan dengan menutup akses tikus dan mengurangi sumber daya yang menarik mereka.
Copyrights © 2024