Stunting tetap menjadi salah satu tantangan paling mendasar yang harus diatasi dalam pembangunan manusia. Stunting dikaitkan dengan perkembangan otak yang kurang optimal, yang memiliki konsekuensi jangka panjang. Faktor penyebab stunting bersifat multidimensional, melibatkan aspek maternal, kondisi lingkungan, dan aspek balita. Dalam aspek maternal, karakterisistik ibu seperti tingkat pendidikan, usia ibu saat hamil, kondisi sosial ekonomi, status gizi ibu hamil, dan riwayat penyakit infeksi selama masa kehamilan dianggap sebagai salah satu fase krusial yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan penelitian:untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu terhadap kejadian stunting pada balita. Metode: Desain penelitian adalah case-control dengan pendekatan retrospective. Penelitian diambil di 3 lokasi di 3 provinsi: DIY (Ngemplak), Tasikmalaya (Cikunir) dan Jakarta (Tanjung Priok). Sampel penelitian : kasus (balita stunting) dan Kontrol (balita dengan status gizi baik) ratio 119: 119 sehingga total 238 responden. Analisis analisis univariate, analisis bivariate dengan uji Chi-square. Hasil penelitian : usia ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting (P-value:0,288>0,05). Tingkat Pendidikan menunjukkan tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting (P-value:0,073>0,05). Sedangkan status pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian stunting (P-value=0,010 0,05). Kesimpulan : Tidak ada pengaruh karakteristik ibu seperti usia, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok dan minum alcohol terhadap kejadian stunting, tetapi untuk status pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita. Kata kunci: Balita, Stunting, karakteristik Ibu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024