Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN SUPLEMEN FERRO SULFAT BERBAGAI DOSIS TERHADAP REGULASI KESEIMBANGAN BESI PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) BETINA Zakiyah, Zahrah; Setyaningsih, Dewi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.704 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i2.19

Abstract

Latar belakang: WHO tahun 2002, mengestimasikan de siensi zat besi dalam penyakit yang menjadi beban global. Diperkirakan 30.2% atau setara dengan 468.4 triliun WUS di dunia menderita anemia (Mclean et al. 2008). Laporan SKRT (2005) menyebutkan 39.5% WUS di Indonesia menderita anemia. Pemberian suplementasi zat besi dijadikan sebagai solusi permasalahan ini, akan tetapi suplementasi zat besi yang tidak tepat berefek pada kadar serum hepsidin sebagai regulasi utama keseimbangan besi dalam tubuh.Tujuan: Membuktikan efek pemberian suplemen ferro sulfat berbagai dosis terhadap regulasi keseimbangan besi pada tikus (Rattus norvegicus) betina.Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan desain posttest only control group design. Sampel yang digunakan adalah 20 ekor tikus betina terbagi dalam 5 kelompok yaitu 1 kelompok sebagai kontrol tanpa perlakuan , dan 4 kelompok perlakuan. Pengukuran variabel penelitian menggunakan colorimetric kit dan ELISA kit. Analisis data menggunakan uji statistik Anova one way dan Pearson Product Moment.Hasil: Ada perbedaan bermakna nilai rerata baik pada saturasi transferrin dan kadar serum hepsidin pada keempat kelompok dengan -value = 0.000. Ada hubungan yang kuat (koe sien kontingensi 0.872) dan bermakna antara saturasi transferrin dengan kadar serum hepcidin (p-value=0.000) pada empat kelompok pengamatan.Kesimpulan: Semakin tinggi dosis pemberian suplemen ferro sulfat semakin meningkatkan saturasi transferrin dan kadar serum hepsidin pada tikus (Rattus norveicus) betina.Kata Kunci : serum besi, TIBC, hepsidin, Ferro Sulfat, Tikus (Rattus norvegicus)betina.  
Effektivitas Konseling HIV/AIDS Terhadap Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Screening HIV/AIDS Di Puskesmas Wilayah Banguntapan Kabupaten Bantul Setyaningsih, Dewi; Novika, Almira Gitta
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.568 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i3.270

Abstract

Jumlah cakupan layanan testing dan konseling HIV di Indonesia masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi berisiko dan mengetahui status HIV di masyarakat. Pemberian konseling HIV dan test yang berkelanjutan dapat meningkatkan pengetahuan dan penerimaan ibu terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui effektivitas konseling HIV/AIDS terhadap perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS di Wilayah Puskesmas Banguntapan Kabupaten Bantul. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimentaldengan One Group Pre-test – Post-test Design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang berkunjung di Puskesmas Banguntapan I dan Banguntapan III dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebayak 41 responden.Uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS sebelum konselingsebagian besar responden bersedia melakukan yaitu sebanyak 32 (78%), sedangkan setelah konseling sebagian besar responden bersedia melakukan sebanyak 39 (95,1%). Perbedaan perilaku dalam pelaksanaan screeningHIV/AIDS sebelum dan setelah pemberian konseling (nilai signifikasi = 0,008).Terdapat perbedaan perilaku dalam pelaksanaan screening HIV/AIDS sebelum dan sesudah pemberian konseling tentang HIV/AIDS.
GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PASCA GEMPA DI DESA SALUT KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Setyaningsih, Dewi
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.568 KB)

Abstract

Letak geografis serta kondisi demografis Indonesia yang berisiko terhadap bencana, merupakan tantangan bagi kita untuk terus meningkatkan ketahanan dalam bersahabat dengan krisis kesehatan baik akibat bencana maupun potensi bencana.Pada tahun 2018 Pulau Lombok diguncang gempa besar.Tanggal 29 Juli 2018 merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok pada tahun 2018.Desa Salut Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara merupakan satu desa yang terkena dampak gempa.Terbatasnya tenaga kesehatan dan rusaknya fasilitas kesehatan mengakibatkan banyak korban gempa yang belum tertangani dengan merata Penduduk tinggal di tenda pengungsian dengan terbatasnya sanitasi dan cuaca musim kemarau memperburuk kondisi kesehatan penduduk, terutama ibu hamil, nifas, bayi dan balita. Tim relawan UNRIYO berangkat ke Lombok sebagai salah satu bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan bentuk tri darma perguruan tinggi.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu anak pasca bencana gempa bumi. Metode kegiatan ini adalah memberikan pelayanan kesehatan dan konseling serta kegiatan trauma healing. Hasil Kegiatan ini adalah selama melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak terdapat 2 Ibu hamil, 1 kasus ibu pasca abortus, 1 ibu nifas 7 hari dan 1 neonatus umur 7 hari, serta anak-anak yang mengalami masalah kesehatan seperti demam batu pilek, iritasi mata, alergi pada kulit serta diare. Selain masalah kesehatan baik ibu dan anak mengalami trauma pasca gempa, sehingga selain pelayanan kesehatan juga diberikan trauma healing untuk mengurangi trauma .Katakunci: Pelayanan Kesehatan, Ibu dan Anak, GempaThe geographical location and the demographic conditions of Indonesia at risk of disaster, is a challenge for us to continue to improve resilience in handling health crises both due to disasters and potential disasters. In 2018 the island of Lombok was shaken by a major earthquake. July 29, 2018 was the beginning of a series of earthquakes in Lombok in 2018. Salut Village is one of the villages affected by the earthquake. The limited number of health workers and damage to health facilities has resulted in many earthquake victims not being handled evenly. The population lives in camps with limited sanitation and dry weather which worsens the health condition of the population, especially pregnant woman, childbirth, infants and toddlers. The UNRIYO volunteer team went to Lombok as a form of care and service to the community. The purpose of this activity is to provide maternal health service for children after the earthquake.The method of this activity is to provide health services, counseling and trauma healling activities. The results : Maternal and child health services that have served 2 pregnant women, 1 post-abortion mother case, 1 postpartum mother and neonatus, and children who had health problems such as cold cough fever, eye irritation, allergic skin and diarrhea. In addition to health problems both mother and child experienced trauma after the earthquake, so that in addition to health services trauma healling was also provided.Keywords : Health Services, Mother and Child, Earthquake
PELAKSANAAN LAYANAN SCREENING HIV AIDS PADA IBU HAMIL DI BANGUNTAPAN BANTUL Dewi Setyaningsih, Almira Gitta Novika,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lebih dari 90% bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu HIV positif. Penularan tersebut dapat terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan dan selama menyusui. Screening HIV AIDS merupakan intervensi yang sangat efektif untuk mencegah penularan tersebut. Dalam upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, screening HIV AIDS diintegrasikan dengan layanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Hal ini dilakukan melalui pelayanan antenatal terpadu di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Puskesmas Banguntapan III merupakan salah satu Puskesmas yang telah melaksanakan pelayanan screening HIV AIDS pada ibu hamil melalui antenatal terpadu. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan layanan screening HIV AIDS pada ibu hamil di Banguntapan Bantul. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan in-dept interview pada 3 narasumber yaitu Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator dan Petugas laboratorium. Prosedur pelaksanaan   screening HIV AIDS diawali adanya konseling pra test, setelah itu dilakukan rujukan ke bagian laboratorium untuk dilakukan screening HIV AIDS oleh petugas laboratorium. Konseling pasca test dilakukan setelah mendapatkan hasil pemeriksaan tes HIV AIDS. Kendala yang ditemukan pada pelaksanaan screening tersebut adalah keterbatasan waktu pada saat konseling baik pra dan pasca test sehingga belum maksimal. Banyaknya pemeriksaan yang dilakukan pada saat antenatal terpadu menuntut pasien untuk meluangkan waktu yang cukup. Kendala lain yang ditemui adalah ruangan tempat pelayanan yang sempit dan kurang nyaman. Pelaksanaan layanan screening HIV AIDS pada ibu hamil belum berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ada. Kendala dalam pelaksanaan tersebut adalah waktu dan tempat pelayanan.Kata kunci: layanan, screening, HIV AIDS, ibu hamil
RELAKSASI POTENSI JUS UMBI BIT SEBAGAI SUPLEMENTASI ANEMIA Dewi Setyaningsih, Zahrah Zakiyah,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan zat besi pada kehamilan secara signifikan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan (Bothwell, 2000). Hasil Riskesdes tahun 2018 menunjukkan 48.9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia defisiensi besi. Stress oksidatif berkontribusi terhadap kejadian anemia defisiensi besi (Madhikarmi dan Murthy, 2014). Zat besi sebagai pengobatan utama anemia defisiensi besi diketahui ikut serta dalam peningkatan radikal bebas melalui reaksi Fenton and Haber?Weiss (Patel & Ramavataram, 2012). Tujuan penelitian ini menginvestigasi kadar antioksidan GPx pada tikus bunting anemia yang diberi suplementasi jus umbi bit dan zat besi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain Randomized Posttest Only Control Group Design. Hasil penelitian dianalisis dengan uji ANOVA One Way. Subjek penelitian terbagi dalam 5 kelompok pengamatan. Jus umbi bit dosis 3.6 gr/BB memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencapai kadar Glutation Peroksidase (GPx) sesuai dengan kelompok tikus sehat dibandingkan suplementasi zat besi 1.08 mg/BB. Jus umbi bit terbukti berpotensi lebih baik untuk menyeimbangkan antioksidan pada penderita anemia defisiensi besi.
Beetroot juice (Beta Vulgaris L) alternative handling of anemia in pregnancy Zakiyah, Zahrah; Setyaningsih, Dewi
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol 13 No 2 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v13i2.398

Abstract

Iron deficiency anemia has become an important issue not only at the global level but even internationally. Iron supplementation is chosen as a solution to overcome iron deficiency anemia during pregnancy. The choice of iron as a solution has a negative effect because iron can initiate oxidative stress which is bad for health. The purpose of this study was to compare the effect of supplementing Fe and beetroot juice in the treatment of anemia in pregnant female rats. This research was an experimental study with a Randomized Posttest Only Control Group Design. The sample used was 20 pregnant female rats. The variables of this study were erythrocytes counts and hemoglobin levels. Statistical testing used the One-way ANOVA test. The mean of erythrocytes counted in the beetroot juice group of beetroot 3.6 gr /BW was able to compensate for the average of erythrocytes counts in the Fe supplementation group 1.08 mg/BW, followed by the group of 1.8g/BW beetroot juice. The average analysis of beetroot juice 3.6 gr/BW had no difference with the supplementation of Fe 1.08 mg/BW. This fact shows that the administration of 3.6 gr/BW beetroot juice was as effective as the supplementation of Fe 1.08 mg/BW in increasing hemoglobin levels. Beetroot juice was proven as an alternative product for handling anemia during pregnancy.
POTENSI JUS UMBI BIT SEBAGAI SUPLEMENTASI ANEMIA Zakiyah, Zahrah; Setyaningsih, Dewi
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POTENTIAL OF BEETROOT JUICE AS ANEMIA SUPLEMENTATION AbstrakKebutuhan zat besi pada kehamilan secara signifikan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan. Sebanyak 48.9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia defisiensi besi. Stress oksidatif berkontribusi terhadap kejadian anemia defisiensi besi Zat besi sebagai pengobatan utama anemia defisiensi besi diketahui ikut serta dalam peningkatan radikal bebas melalui reaksi Fenton and Haber–Weiss. Tujuan penelitian ini adalah menginvestigasi kadar antioksidan GPx pada tikus bunting anemia yang diberi suplementasi jus umbi bit dan zat besi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain Randomized Posttest Only Control Group Design. Hasil penelitian dianalisis dengan uji ANOVA One Way. Subjek penelitian terbagi dalam 5 kelompok pengamatan. Hasil penelitian ini adalah jus umbi bit dosis 3.6 gr/BB memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencapai kadar Glutation Peroksidase (GPx) sesuai dengan kelompok tikus sehat dibandingkan suplementasi zat besi 1.08 mg/BB. Kesimpulan peneltian inin adalah jus umbi bit terbukti berpotensi lebih baik untuk menyeimbangkan antioksidan pada penderita anemia defisiensi besi. Kata Kunci : Bit (Bet vularis L),  Antioksidan, Glutation Peroksidase (GPx), Suplemetasi zat besi.
PEMANFAATAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASUHAN ANTENATAL : STUDI KUALITATIF Henny Safety, Dewi Setyaningsih, Almira Gitta Novika,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan Pelayanan kesehatan tradisional alternatif dan komplementer di dunia sudah membudaya dan mulai masuk dalam sistim pelayanan kesehatan perseorangan. Pengobatan komplementer dan alternatif di beberapa komunitas kebidanan sudah menjadi bagian penting dari praktik kebidanan. Bagi bidan dan wanita, pelayanan kebidanan komplementer merupakan salah satu alternative pilihan untuk mengurangi intervensi medis saat hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan terapi komplementer dalam asuhan antenatal, kebutuhan terapi komplementer ibu hamil serta faktor yang mempengaruhi pemilihan terapi komplementer selama kehamilan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan desain fenomenologis. Pengambilan data dilakukan dengan cara indept interview. Sampel penelitian ini adalah 6 ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care yang diambil dengan tehnik purposive sampling. Sedangkan untuk informan triangulasi adalah 3 bidan yang memberikan pelayanan Antenatal Care. Berdasarkan penelitian Ibu hamil mempunyai minat yang baik dalam menggunakan terapi komplementer selama kehamilan. Tetapi pemanfaatan terapi komplementer dalam asuhan antenatal yang dilakukan dengan bidan masih kurang. Ibu hamil masih menggunakan terapi komplementer dari non medis. Terapi komplementer yang diinginkan ibu adalah prenatal yoga, pijat kehamilan, aromatherapy, akupuntur. Faktor yang menjadi pertimbangan ibu hamil dalam memilih pelayanan komplementer adalah waktu, ketrampilan tenaga kesehatan, komunikasi petugas, tempat, keramahan, jarak dan transportasi
GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN KOMPLEMENTER PADA SUAMI IBU HAMIL Henny Safety, Almira Gitta Novika, Dewi Setyaningsih,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data di Puskesmas Piyungan diketahui pada bulan Agustus 2019 dari 582 ibu hamil sebanyak 21,13% adalah ibu hamil dengan risiko tinggi. Ibu hamil sangat memerlukan dukungan keluarga terutama suami untuk dapat menjalani masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan aman. Selama kehamilan terkadang ibu hamil mengalami masalah-masalah maupun ketidaknyamanan yang berkaitan dengan kehamilannya. Selama ini pendekatan yang digunakan masih banyak dilakukan dengan pendekatan konvensional. Terapi komplementer merupakan salah satu tindakan intervensi yang dapat diberikan dan sudah semakin menarik perhatian masyarakat. Jenis terapi komplementer yang dapat digunakan oleh wanita hamil antara lain massage, aromatherapy dan pemanfaatan herbal. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan suami tentang ketidaknyamanan selama kehamilan serta penanganannya dengan pendekatan komplementer. Pengabdian dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2020 dengan peserta 14 suami ibu hamil. Pengabdian ini diberikan dalam bentuk penyuluhan tentang penanganan ketidaknyamanan selama kehamilan dengan pendekatan komplementer. Bentuk evaluasi yang dilakukan yaitu diberikan pretest dan posttest terkait materi penyuluhan kepada suami ibu hamil. Terdapat peningkatan pengetahuan suami ibu hamil mengenai ketidaknyamanan serta penanganannya selama kehamilan.Kata kunci: penyuluhan; ketidaknyamanan; kehamilan; komplementer
REFRESHING DAN PELATIHAN KADER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KADER DI KALURAHAN UMBULMARTANI KAPANEWON NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN Setyaningsih, Dewi; Yuliani, Istri Yuliani; Nugroho, Setyo Mahanani; Nurtyas, Maratusholikhah
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 4, NO 2 (2021) : AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v14i2.148

Abstract

Background: One of the efforts to accelerate the reduction of maternal and infant mortality rates is carried out in the Posyandu program. Cadres have a major contribution in reducing maternal and infant mortality. Improving the knowledge and skills of cadres through training is needed, so that cadres are able to manage Posyandu activities according to their abilities. The problem  is that not all cadres get knowledge routinely about posyandu, the aims and objectives of administering, the posyandu targets in PUS, WUS, mothers and children. Especially in the pandemic posyandu activities require some adjustments and additional knowledge, especially regarding Health protocols.Objective: To increase the knowledge of cadres in implementing posyandu in the form of counseling and discussions about updating the roles and duties of posyandu cadres in the New Normal Era.Methods: The activities carried out were refreshing cadres with counseling activities and discussions on updating the roles and duties of posyandu cadres in the New Normal Era. Counseling and discussion activities during this pandemic were carried out online in the form of video calls. Participants were provided with learning materials so they could study independently. Knowledge measurement was carried out by giving pre and post tests.Results: There was an increase in cadre knowledge before and after training. The results of the post test showed that the lowest score was 7 and the highest score was 9, with an average score of 8 (64.29%).Conclusion: Refreshing for posyandu cadres are very important to carry out in an effort to increase knowledge and skills for posyandu cadres, so that posyandu implementation can be carried out properly, especially during the pandemic.