Perkembangan anak usia dini sejak lahir hingga umur enam tahun, merupakan masa emas yang sangat penting bagi pembentukan fondasi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif anak. Pembelajaran sains berbasis eksperimen menjadi salah satu metode yang efektif untuk merangsang rasa ingin tahu, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis anak. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pembelajaran sains yang menyenangkan dapat diterapkan pada anak usia dini melalui pendekatan eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif berbasis studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai artikel ilmiah yang membahas pembelajaran sains pada anak usia dini dan dianalisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis eksperimen dapat memberikan pengalaman langsung yang memperkuat pemahaman anak terhadap konsep-konsep dasar sains. Aktivitas seperti mencampur warna, mengamati pertumbuhan tanaman, hingga percobaan gunung berapi mini dapat menstimulasi rasa ingin tahu anak sekaligus membangun keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, metode eksperimen juga meningkatkan keterampilan sosial melalui kerja sama dalam kelompok dan membantu anak memahami konsep-konsep ilmiah secara lebih mendalam. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga mendukung perkembangan holistik anak, termasuk aspek kognitif, sosial, dan emosional.
Copyrights © 2025