Penggunaan obat ditengah masyarakat seringkali dijumpai adanya berbagai masalah, kurangnya pemahaman tentang bahayan penggunaan obat secara berlebihan, dan kurangnya informasi yang memadai tentang penyimpanan dan penggunaan obat oleh tenaga kesehatan sehingga memunculkan persoalan baru bagi dunia kesehatan khususnya resistensi obat. Batuk pilek merupakan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang sangat umum diderita oleh masyarakat. Penyakit ini 90% disebabkan oleh virus, antibiotik merupakan jenis obat yang biasa diperoleh dari apotek untuk penyembuhannya dan dipreskripsi secara tidak rasional untuk batuk pilek, sekalipun belum jelas adanya komplikasi bakterial yang mengarah kepada pneumonia atau sinusitis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan intervensi pengetahuan kepada masyarakat untuk menggunakan Belimbing wuluh sebagai alternatif pertama penanganan batuk pilek. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan analisis data kuantitatif menggunakan rancangan posttest-only control group pada kelompok intervensi di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak dan kelompok pembanding tanpa intervensi di Desa Suralaga Kecamatan Suralaga menggunakan 70 sampel. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Kelompok intervensi secara keseluruhan akan memanfaatkanBelimbing wuluh dan merekomendasikannya kepada keluarga sedangkan pada kelompok kontrol 32 orang (91,4%) tidak memanfaatkan Belimbing wuluh. Terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kontrol dengan nilai Sig. <0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Intervensi FGD efektif meningkatkan pengetahuan serta mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan Belimbing wuluh sebagai alternatif pertama penanganan batuk pilek.
Copyrights © 2024