Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik akan lebih awas dalam mencegah terjadinya anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki pengetahuan yang buruk. Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi kejadian anemia yakni menstruasi, serta keinginan remaja putri untuk memiliki perut yang langsing sehingga berefek pada pemenuhan gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri dengan kejadian anemia remaja putri di Kota Surakarta. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan di Kota Surakrta dengan sampel 199 subjek yang diambil dengan metode multistage random sampling. Data pengetahuan anemia diambil dari kuisoner dan kadar hemoglobin diukur dengan menggunakan Cyanmethemoglobin. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antar kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 64,8% responden meiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan sebanyak 61,8% remaja putri mengalami anemia. Remaja putri yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 56,9% diantaraanya mengalami anemia, dan 64,5% diantaranya tidak mengalami anemia dengan nilai p sebesar 0,088. Kesimpulan tidak terdapat hubungan penegetahuan anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kota Surakarta. Remaja putri diharapkan meningkatkan pengetahuan tentang anemia, agar remaja putri tidak memilih atau membatasi makanan yang dikonsumsi dapat disebabkan meningkatkan risiko terjadinya anemia. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dapat melanjutkan penelitian dengan memperbanyak studi literatur pada masing-masing variabel.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024