Rokok elektronik adalah produk yang dioperasikan dengan baterai untuk menyalurkan nikotin melalui aerosol sehingga dapat dihirup yang dihasilkan dari larutan yang mengandung nikotin. Penggunaan vape yang terbentuk pada usia dini bisa memunculkan kebiasaan hingga dewasa. Keberadaan vape saat ini semakin populer karena dianggap sebagai produk rokok alternatif dan bisa digunakan sebagai alat bantu berhenti dari rokok. Dampak kecanduan nikotin mengakibatkan siswa terus-menerus terpapar tembakau, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kognitif pada mahasiswa, hal ini sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan di masa depan dan bisa memperburuk prestasi belajar karena berkontribusi pada melemahnya daya tangkap siswa untuk mencerna pelajaran sehingga mengakibat munculnya perilaku menyimpang yang timbul akibat perilaku vape. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan studi desain cross-sectional. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel independen) seperti kebiasaan menggunakan vape dan variabel terikat (variable dependen) seperti Indeks Prestasi Kumulatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh Jumlah Semester 1 ada 20 orang yang menggunakan vape, Semester 3 ada 19 orang menggunakan vape, Semester 5 ada 17 orang yang menggunakan vape dan Semester 7 terdapat 31 orang menggunakan vape. Jumlah yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan sebanyak 15 orang, sangat memuaskan berjumlah 68 orang dan dengan pujian 4 orang. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan vape dan indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi kedokteran universitas prima indonesia (p=0,464).
Copyrights © 2024