Tirtayasa Medical Journal
Vol 4, No 1 (2024): November

Perbandingan Tingkat Stres pada Mahasiswa Kedokteran Tahap Pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Ridhwan, Muhammad Ariq (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Abdullah, Rukman (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Mustika, Rita (Universitas Indonesia)



Article Info

Publish Date
03 Dec 2024

Abstract

Mahasiswa kedokteran mempunyai tingkat stres lebih tinggi dibanding mahasiswa lain bahkan populasi umum, lalu tres pada mahasiswa kedokteran menyebabkan kelelahan emosional juga bisa memengaruhi kesehatan dan kinerja akademik secara keseluruhan, pada penelitian Hamza M. Abdulghani dkk, dilaporkan tingkat stres tertinggi pada tingkat I lalu tingkat II, III dan IV menurun walaupun masih taraf sedang lalu meningkat sedikit pada tingkat V, selain itu penelitian di Indonesia juga menunjukkan tingkat stres yang tidak jauh berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa kedokteran dan perbandingan tingkat stres mahasiswa kedokteran tahap pre-klinik. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran tingkat I, II, III, dan IV dengan total sampling sebesar 181 mahasiswa. Kuesioner penelitian ini menggunakan Medical Student Stresor Questionnaire. Analisis penelitian ini menggunakan perhitungan statistik chi square dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini yaitu pada tingkat I tingkat stres masih yang paling rendah, selanjutnya pada tingkat II naik, setelah itu tingkat III menurun kembali, dan memuncak pada tingkat IV. Selanjutnya pada mahasiswa kedokteran lebih banyak mengalami stres berat pada stresor akademik (ARS) sebanyak 77,3%. Mahasiswa lebih banyak mengalami stres berat pada mahasiswa berusia 21-23 tahun (70,1%), setelah itu pada jenis kelamin perempuan (69%), setelah itu pada mahasiswa yang bertinggal bersama saudara/indekos (58,2%). Semua tingkat mengalami stres berat kecuali tingkat I dan tidak berbeda bermakna. Penelitian ini berkesimpulan pada tingkat I tingkat stres masih yang paling rendah, selanjutnya pada tingkat II naik, setelah itu tingkat III menurun kembali, dan memuncak pada tingkat IV, hal ini disebabkan oleh perbedaan yang bermakna pada stresor akademik (ARS) sehingga harus ada solusi untuk bisa mencegah atau menguranginya dengan cara memberikan treatment yang spesifik kepada setiap Angkatan dengan salah satu caranya yaitu membangun student support pada institusi kedokteran

Copyrights © 2024